Kamis, 18 Juli 2013

curhat Ramadhan

Leave a Comment
Bismillahirrahmanirrahim....

 10 hari pertama Ramadhan, apa kabar iman?

Alhamdulillah, puji syukur banget sama Allah lah… selama ini begitu banyak karuniaNya pada saya. Sampai detik dipostingnya tulisan ini, segala rezeki dan penjagaan yang selalu ngalir tumpah ruah membanjiri saya. Masih bisa merasai Ramadhan dalam keadaan sehat wal afiiat (meski dengan beberapa lebam dan luka di kaki), masih diberi ghiroh untuk terus belajar, masih dipinjemin semangat ngejar target Ramadhan, dan merencanakan kebaikan untuk orang-orang disekitar.

Jika boleh berkata, Ramadhan kali ini beda banget sama Ramadhan taun lalu maupun Ramadhan sebelum-sebelumnya. Kalo taun lalu saya memang terpaksa harus Ramadhan + Idul Fitri di sini, berjarak 879898908956545231436587989km dari rumah dan keluarga (tapi bohong) karena ‘terperangkap’ menjadi panitia ILC (Indonesia Linux Conference) 2012 dan akhirnya menghabiskan Ramadhan hanya dengan menjadi mentor pesantren Ramadhan SMKN 11 Malang dan pendamping Spextra YASA, rapat-rapat persiapan ILC, serta hunting foto di perbagai tempat di sekitar Malang (padahal cuma muter-muter ga jelas karena ga ada kerjaan dan ga ada teman), tahun ini insya Allah kalender bulan Ramadhan saya sudah penuh dengan lingkaran-lingkaran merah agenda yang bermanfaat.

Yup, sejak pun sebelum Ramadhan, saya sudah menerima puluhan jarkom yang mengajak ikut agenda ini-itu selama Ramadhan. Mulai ajakan ikut kajian tadabbur dan tahsin Quran setiap hari selama 20hari pertama Ramadhan, diminta jadi mentor dan pendamping pesantren kilat di SMP BSS, SMA 4, ikut-ikutan jadi trainer dadakan di SMK 13, tarawih dan I’tikaf di mesjid sana dan mesjid sini, sampai SK yang turun dan menunjuk saya jadi penanggungjawab Spextra III YASA.

Sempat merasa ga pede luar biasa pas dikasih amanah yang terakhir. Selain karena  event itu termasuk gede, tahun lalu saya cuma kebagian peran sebagai pendamping di Spextra II, ga ikut rempong ngurus persiapannya, dan saya merasa saya ini tipe-tipe orang praktis, lebih suka langsung turun di lapangan daripada lama-lama memikirkan konsep. Ditambah pula beberapa mentor YASA yang terpaksa tidak bisa ikut berpartisipasi karena tengah berada di luar negeri dan sedang dalam periode coass.

Sempat pula khawatir sebenarnya dengan target amalan yaumi Ramadhan diri sendiri. Takut kalo-kalo terlalu sibuk atau banyak agenda di luar, malah ga nutut ngejar setoran target tilawah, nambah hapalan, qiyamul lail, dll. Tapi toh ternyata (Alhamdulillah) hal-hal yang saya khawatirkan itu ga terjadi. Sampai di malam ke-11 Ramadhan ini, saya sudah tilawah sampai juz 14… (pamer ih!) *dikeplak*



Dan kekhawatiran saya itu hilang setelah kemarin di syuro’ insyitoh setelah saya curhat tentang kekurangan mentor ikhwan, KaDiv saya, Pak Syahdikin bilang, “Antum ga perlu khawatir masalah kurang atau tidaknya mentor, insya Allah selalu ada jalan. Allah ga akan membiarkan hambaNya yang berusaha menyebarkan dakwah dan menegakkan agamaNya terlunta-lunta. Antum optimis aja, kalo nanti pas hari H ada 170 adik yang mendapat hidayah dan tercerahkan gara-gara ikut Spextra, pahala 170 orang itu juga ngalir ke antum kok.”

Apa kabar saya saat Idul Fitri nanti saya juga belum tau. Akankah saya kembali sendiri menyepi di kostan ini, lalu makan siang dan makan malamnya di McD sendirian karena ga ada alternatif tempat makan lain, saya belum tau. Mari berdoa saja dengan hati yang terdalam semoga tidak.

Ya udah deh, itu… saya juga belum tau gimana cara terbaik mengakhiri tulisan ini. Pokoknya selagi masih ada kesempatan untuk berbuat baik yang membuahkan pahala di bulan Ramadhan ini, sikat aja.
Sekian.

18 Juli 2013 / 10 Ramadhan 1434H
10.41 pm

0 komentar:

Posting Komentar