Rabu, 22 Desember 2010

IBU, INI PUISIMU..

Leave a Comment
Jika bisa ku berikan jiwaku,Bu
Yang ini untukmu


Dan …..
Ibu bisa bilang pada semuanya, Ini Puisimu.
Mungkin sederhana
Tapi sekarang sudah selesai.
Kuharap Ibu tak keberatan kurangkai dalam kata-kata


Betapa indahnya hidup, karena Ibu yang mengajariku
Menatap ke langit biru, aku melihat surga untuk Ibu
Apa ini dosa pertama? membuatku bingung …...
Mentari berbaik hati saat ku tulis puisi ini ….
Orang seperti Ibu yang membuat dunia ini terus berputar.


Maaf aku menjengkelkan
Tapi ….. ini yang kulakukan.
Hingga aku lupa permen atau cola
Tapi yang Ku Ingat Ibu selalu mencintaiku.
Kau bintang tercantik yang pernah kulihat.
Ku bisa bilang pada semuanya, Ini Puisimu.


Mungkin sederhana tapi sekarang sudah selesai.
Kuharap Ibu tak keberatan, kurangkai dalam kata-kata.
Betapa indahnya hidup …..
Ada Ibu dalam duniaku..




Happy Mother's Day
and specially for my beloved mum, the best mum in the world..
Read More...

Rabu, 08 Desember 2010

Mozaik (bag.1)

Leave a Comment
Malang, 5 Desember 2010

Pendahuluan
Pukul 10.25 saya keluar kostan sambil membaca sms dari Dian, “Aq dah d galuh”. Haduh, dimana tuh kostan Galuh? Dipikir sambil jalan sajalah. Seingat saya Dian pernah bilang kalo kostan Galuh lebih deket kalo lewat makam depan BC. 10 menit kemudian, dengan dipandu insting dan analisis yang pernah Shinichi Kudo ajarkan kepada saya, Alhamdulillah….ketemu juga tempat yang dicari.
“Firda belum datang?” tanya saya pada Dian.
“Durung, de’e ga sms awakmu ta?”
“Katanya sih tadi baru otw….”

Huuh, si Firda itu ga pernah ontime, pasti telat mulu. Ga ke kampus, ga kemana-mana…pasti molor!!

Padahal pas dia ulang taun kemarin udah dibeliin jam tangan, maksudnya biar kalo janjian tu datangnya tepat waktu, ga telat lagi. Kita juga udah milihin jam tangan yang bukan terbuat dari karet, tapi tetap aja jamnya ngaret.


Isi
Pukul 10.50 Firda datang dan kita berempat langsung berangkat. Tunggu dulu, saya belum bilang kami mau kemana ya? Hehehe…sori, kami berempat janjian mau ke Malang Islamic Book Fair di Gedung Skodam depan bunderan Tugu itu. Lihat sana, lihat sini, beli ini, beli itu…setelah capek muter-muter gantian ceklik-ceklik sebentar di bunderan Tugu.


Udah siang, perut pun mulai keroncongan (maksud saya perutnya bunyi kerucukan karena lapar, bukan nyanyi lagu keroncong Jawa). Setelah debat mau makan apa dan dimana, kami akhirnya muwafiq makan di Warung Steak and Shake di Jalan Kawi. Sambil makan, Dian dan Galuh ngajak main ke rumahnya Firda. (Hayooo…saya sih setuju-setuju saja).

Makan selesai, tak lupa membayar….kami keluar dan langsung diguyur hujan. Nyesel sih, napa tadi ga makan lama-lama sekalian nunggu hujan reda. Tapi udah terlanjur keluar, masa’ iya mau masuk lagi?? Ngiyup sebentar di samping studio foto (saya lupa ga liat namanya).

Jam 14.15 hujan agak reda…perjalanan pun berlanjut. Lewat alun-alun, trus belok kiri, lurus, belok kanan, lewat tikungan, lurus lagi, belok lagi…eh, jangan diikuti, ga bakal nyampe di rumahnya Firda, orang saya asal nyebutin jalannya koq. Saya kan ga tau lewat jalan mana, daerah mana…

Rasanya ini kali pertama saya ke daerah ini. Apa namanya, Kasin? Klayatan? Sukun?? Duuhh…koq jauh sekali yaa..saya yang dibonceng sampe pegel karena sedari tadi dibonceng cewek. Mana belum sampai-sampai lagi…

“Fir, rumahmu masih jauh?” saya ga tahan untuk bertanya setiap 5 menit.

“Belum,ni masih di daerah ini, ini, trus baru ini…”

Entah karena saya unfamiliar dan baru sekali datang ke tempat itu, atau memang tempatnya yang jauh dari lokasi tempat saya tinggal, saya merasa duduk lamaaaaaaaaa sekali (kalo meminjam istilahnya Dian, luuaaaamaaaaaa………) di atas motor. Naik turun tanjakan, melewati pohon-pohon bambu, jalan yang becek karena baru turun hujan, saya merasa sedang berada di tempat Nenek saya di Desa Ceker, Blimbing, Sragen, Jawa Tengah. Jadi pengen kesana lagi…

Dan, tiba-tiba saya sadar sesuatu. Ya Allah, saya baru tau jarak yang harus ditempuh Firda setiap mau ke dan dari kampus kami. Respect saya padanya pun bertambah berlipat–lipat. Menurut prakiraan awam saya sih sekitar 25 km (seperti jarak rumah saya ke Pantai Marauw, tapi saya tidak tau itu bener atau ga, karena saya belum ngukur sendiri, saya hanya liat di petunjuk jalan). Tapi untuk memastikan saya nanya Firda untuk menanyakan jarak antara rumahnya dan UIN, jawabnya: “Brp ya? Gtw 6 kilo palg,.”

Haah? 6 kilo? Ga ah…kedekatan tu… ah, ambil tengahnya aja biar adil, 15 km. Gimana?
Pukul 15.00 akhirnya sampai di rumah Firda. Beuh, saatnya meluruskan kaki…pegel. Er, padahal sudah tau kita tadi barusan makan, eh, di rumah Firda masih disuguhi lagi makanan dan minuman. Bakpia, Piattos, Pear Shandong, Sirup Cocopandan…..

Setelah ngobrol ngalor ngidul ga jelas, saya, Dian, dan Galuh pamit. Rencana awalnya saya dan Galuh pulang naik angkot karena memang pulang ke Sumbersari, sedangkan Dian juga langsung pulang ke rumahnya. Tapi ternyata ada perubahan rencana, Dian mau ke kostnya Galuh ngambil sesuatu. Ya udahlah saya pulang naik angkot sendiri, jangan khawatir, saya berani koq. Begini-gini kan saya juga pemegang sabuk kuning Karateka (tanpa bermaksud menyombongkan diri, pamer aja dikit, hohoho XP)..

Karena rumah Firda letaknya “agak di pedalaman”, jadi saya harus nunggu angkot di jalan besar. Yes, saya dipercayakan Firda untuk menggonceng dia sampai di Kasin . Padahal sebelumnya pengalaman saya hanya pernah mengendarai motor matic 2 kali, itupun di jalan-jalan kecil. Pertama di kompleks kostan Puput di Bukit Cemara Tujuh depan Universitas Muhammadiyah dan yang kedua dari gang belakang Masjid Tarbiyah sampai depan kostan saya. Ternyata rasanya sama saja dengan naik motor manual seperti Karisma saya di rumah.

Pukul 16.45 saya masih menunggu angkot di Kasin. Kata Firda naik GL aja biar ga muter-muter. Ok, GL. 5 menit kemudian, mana ni GLnya? Perasaan dari tadi yang lewat MM, MA, LG doang… ya udahlah naik LG aja daripada kesorean. Toh, lewat UIN juga.



Penutup
15 menit sebelum adzan Magrib saya sampai di kostan dalam keadaan utuh dan selamat. Alhamdulillah…

Namun, yang masih mengganggu, menggantung, dan menggelayut pikiran saya adalah jarak rumah sahabat-sahabat saya ke UIN. Dian, saya pernah ke rumahnya, musti naik angkot 2 kali dan turun dari angkot masih harus jalan kaki kira-kira sejauh dari UIN ke sekitar pasar Dinoyo. Gempor betis saya….ckckck. Rosita juga, hampir tiap hari rela bolak-balik Malang-Blitar demi bertemu mamanya. Apa ga capek tu orang?? Masya Allah, benar-benar butuh perjuangan lebih jika di musim hujan seperti ini. Apalagi kalo udah terlanjur datang ke kampus lalu dosennya ga datang atau terlambat denger berita kelas diliburkan seperti yang sering terjadi pada Dian.

Sungguh, Kawan…inilah rasanya bermanis-manis mencari ilmu. Dulu saya sering menyindir mereka berdua yang dari lahir hingga kuliah tetep di Malang dengan kata mutiara dari Imam Syafi’i yang ada di novel Negeri 5 Menara. Begini bunyinya:

Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tidak akan kena sasaran

Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan


Kau tahu, Kawan..sebenarnya saya iri pada kalian. Kalian bisa menuntut ilmu tetap ditengah-tengah keluarga. Duuh, saya sekarang jadi malu sendiri. Saya ternyata belum ada apa-apanya dibanding kalian yang tiap hari bolak-balik rumah-kampus untuk kuliah atau hanya sekedar belajar bersama. Saya juga minta maaf sebesar-besarnya karena dulu sering muring-muring jika kalian datang telat (specially for Firda. Really, I’m sorry…. T-T )

Dan hari ini saya menemukan sepotong mozaik hidup saya dari tiga sahabat saya yang begitu sering menularkan ilmunya dan telah mengajarkan saya tentang banyak hal. Ilmu Informatika, kehidupan ini, Islam, dan indahnya ukhuwah kita.
Super, duper terima kasih kepada Allah SWT yang telah mempertemukan dan menjalinkan persahabatan dengan orang-orang yang luar biasa ini.
sangat bahagia mengenal kalian….
Read More...

Sabtu, 06 November 2010

Karena Aku Mencintaimu..

3 comments
Puisi di bawah ini saya sadur (kata lainnya “coppas”, hehehe…ampun dah!!) dari note teman semasa SMP saya, mas Muhammad Faris Zaini Fuad yang sekarang kuliah di UGM Jogja. Entah di buat sendiri atau juga dapat dari mana…yang jelas saya suka sekali.


Karena Aku Mencintaimu

Wahai Ukhti…
Karena aku mencintaimu, maka aku ingin menjagamu
Karena aku mencintaimu, aku tak ingin terlalu dekat denganmu
Karena aku mencintaimu, aku tak ingin menyakitimu

Karena cintaku padamu,
Tak akan kubiarkan cermin hatimu menjadi buram
Tak akan kubiarkan telaga jiwamu menjadi keruh
Tak akan kubiarkan perisai qolbumu menjadi retak, bahkan pecah

Karena cinta ini,
Ku tak ingin mengusik ketentraman batinmu,
Ku tak ingin mempesonamu,
Ku tak ingin membuatmu simpati dan kagum,
Atau pun menaruh harap padaku.

Maka biarlah…
Aku bersikap tegas padamu,
Biarlah aku seolah acuh tak memperhatikanmu,
Biarkan aku bersikap dingin,
Tidak mengapa kau tidak menyukai aku,
Bahkan membenciku sekali pun, tidak masalah bagiku….

Semua itu karena aku mencintaimu,
Demi keselamatanmu,
Demi kemuliaanmu.



meskipun tujuannya malah untuk menjauhkan diri dan menolak memberi harapan…tapi (seandainya) jika ada seorang ikhwan (cowok, lelaki, red. ) yang mengatakannya, saya rasa ………………… (artikan sendiri). Karena, er…yah jarang ada lelaki seperti itu kan?
Read More...

Minggu, 25 Juli 2010

Then....

Leave a Comment
When you hold hands
there is no difference between your hand and hers,
they are not hands,
they are one hand
Then it is
When you are alone
and you both know you could
and you know that you want to
but you know you won't
Then it is
When time halts when you gaze
deep into her eyes
you see beauty
you see passion
Then it IS
Read More...

Minggu, 13 Juni 2010

Wanita Berbeda Dengan Laki-Laki

Leave a Comment
Allah berfirman,
وَمَاخَلَقْتُ الجِنَّ وَ الإِنْسَ إِلاَّلِيَعْبُدُوْنِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Qs. Adz-Dzaariyat: 56)

Allah telah menciptakan manusia dalam jenis perempuan dan laki-laki dengan memiliki kewajiban yang sama, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Dia telah menempatkan pria dan wanita pada kedudukannya masing-masing sesuai dengan kodratnya. Dalam beberapa hal, sebagian mereka tidak boleh dan tidak bisa menggantikan yang lain.

Keduanya memiliki kedudukan yang sama. Dalam peribadatan, secara umum mereka memiliki hak dan kewajiban yang tidak berbeda. Hanya dalam masalah-masalah tertentu, memang ada perbedaan. Hal itu Allah sesuaikan dengan naluri, tabiat, dan kondisi masing-masing.
Allah mentakdirkan bahwa laki-laki tidaklah sama dengan perempuan, baik dalam bentuk penciptaan, postur tubuh, dan susunan anggota badan.

Allah berfirman,
وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى
“Dan laki-laki itu tidaklah sama dengan perempuan.” (Qs. Ali Imran: 36)

Karena perbedaan ini, maka Allah mengkhususkan beberapa hukum syar’i bagi kaum laki-laki dan perempuan sesuai dengan bentuk dasar, keahlian dan kemampuannya masing-masing. Allah memberikan hukum-hukum yang menjadi keistimewaan bagi kaum laki-laki, diantaranya bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan, kenabian dan kerasulan hanya diberikan kepada kaum laki-laki dan bukan kepada perempuan, laki-laki mendapatkan dua kali lipat dari bagian perempuan dalam hal warisan, dan lain-lain. Sebaliknya, Islam telah memuliakan wanita dengan memerintahkan wanita untuk tetap tinggal dalam rumahnya, serta merawat suami dan anak-anaknya.

Mujahid meriwayatkan bahwa Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha berkata: “Wahai Rasulullah, mengapa kaum laki-laki bisa pergi ke medan perang sedang kami tidak, dan kamipun hanya mendapatkan warisan setengah bagian laki-laki?” Maka turunlah ayat yang artinya, “Dan janganlah kamu iri terhadap apa yang dikaruniakan Allah…” (Qs. An-Nisaa’: 32)” (Diriwayatkan oleh Ath-Thabari, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan lain sebagainya)

Saudariku, maka hendaklah kita mengimani apa yang Allah takdirkan, bahwa laki-laki dan perempuan berbeda. Yakinlah, di balik perbedaan ini ada hikmah yang sangat besar, karena Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Read More...

Sabtu, 12 Juni 2010

KELUHAN MALAM

Leave a Comment
Malam tersedu kala bintang mengayuh pergi.
dengan lirih berucap, akankah jumpa kau esok?
atau mungkin esok, esok, dan esoknya?
Oh… mungkin juga lusanya?

ingin kusanjung paras cinta selalu, keluh malam.
andai perasaan ini tertuang pada sang bintang……
tiap detik kerinduan mencekik leherku.
cemburu membakar hati hingga menghanguskan akalku…
bosan menyiksaku dengan kejamnya…mencoba membunuhku
Ah, bagaimana ini?, keluh malam

Melihatmu bagai air, mungkin juga obat bagi rentaku
mencium nafasmu juga bisa tenangkan jiwa.
saat mimpi membuai, asa bersemi melampaui mampuku….

Melewati tiga abad sendiri ini sudah tentu menguras rasaku, keluh malam.
Malam terus mengeluh hingga hatinya marah.
terus mengeluh hingga makin pekat.
terus mengeluh hingga kehabisan kata-kata.
Dan hanya malam…., terus mengeluh, meratapi sang bintang.
Read More...

Rabu, 09 Juni 2010

Sweet Memory...hohoho..

1 comment
Lagu ini aku dapatkan saat mengikuti Paskibra di Kab. Biak Numfor, Papua pas aku kelas 1 SMA. ehm, bukan bermaksud untuk sombong, tapi aku termasuk dari 30 siswa yang terpilih (dari 300 lebih siswa) untuk mengibarkan bendera Merah Putih di hari Kemerdekaan RI tahun 2007.

Saat itu aku dan temen-teman harus mengikuti latihan Paskibra selama 1 tahun penuh. Disaat itulah aku mengenal apa yang dimaksud dengan disiplin, kepemimpinan, perjuangan, solidaritas (dalam istilah Paskibra disebut JiwaKorsa), mental baja, dan segala hal yang membentukku sampai sekarang.


(JUDULNYA LUPA)
Saya tunggu engkau, saya tunggu engkau
Ternyata engkau forget to me...

Saya tunggu engkau, saya tunggu engkau
Ternyata engkau forget to me...

Lambang teratai ayo tarik tambang
Disini aku makin tambah senang
Andaikan aku burung, aku akan terbang
Cukup 1 bulan aku menjadi Paskibra.

Bangun pagi-pagi menuju ke lapangan
Untuk mengikuti latihan fisik dan mental
Disini diriku dibina dan ditempa
Oleh pelatih perkasa

Mau makan jalan jongkok,
Habis makan lompat kodok
Dicaci, dimaki, dan dibentak-bentak

Wahai pelatihku betapa kejam dirimu,
Wahai pelatihku betapa kejam dirimu
Wahai pelatihku, tak tahukah dirimu..
Ku sayang padamu, Ku cinta padamu...
Read More...

Minggu, 06 Juni 2010

Jalanmu Bukan Jalanku - Andra and the BackBone

Leave a Comment
Tak bisakah kau lihat diriku?
Tak cukupkah bahasa tubuhku?
Katakan padamu, bahwa ku tlah bosan...

Tak bisakah kau baca hatiku?
( Tak bisakah kau baca hatiku?)
Bahwa diriku tak menginginkanmu lagi....
Katakan padamu, bahwa ku tak tahan...

Kini ku tak mampu lagi tuk ikuti caramu, 
Hanya membuatku sakit hati
Kini ku tak mau lagi,
Jalanmu bukan jalanku dan kau tlah memilih....

Tak mudah bagiku untuk meninggalkan dirimu...
Tapi ku tak sanggup lagi denganmu...oh denganmu...
Read More...

Kudu PD jadi Remaja Muslim

Leave a Comment
Sobat muda muslim, percaya diri alias pede emang kudu ditumbuh-kembangkan dalam diri kita. Kita rawat, kita bersihkan, kita poles dengan apik, dan kita sirami agar terus bersemi. Insya Allah, itu akan membuat kita tak pernah merasa terbebani. Kita akan menatap masa depan dengan penuh semangat dan tentunya tak mudah goyah dengan berbagai godaan n rayuan. Mulai dari rayuan pulau kelapa sampe rayuan gombal sekali pun. Nggak mudah percaya sama rayuan. Yakin itu...!

Mungkin sebagian teman kita down banget pas ada yang ngata-ngatain bahwa umat Islam itu terbelakang n bodoh. Emang dalem banget n nyelekit pernyataan tersebut. Terus karena kalah mental akhirnya doi nggak pede lagi jadi seorang muslim. Jangan sampe tuh ngendon juga di jiwamu!

Padahal, cobalah kita berpikir lebih jernih. Sikap minder itu muncul justru karena kita merasa rendah diri. Merasa kerdil di hadapan orang lain. Padahal sejatinya, belum tentu orang lain lebih baik dari kita. Belum tentu pula kita lebih jelek di hadapan mereka. Itu semua adalah sekadar nilai dan cara pandang aja. Meski emang kudu ada standar nilai dan standar cara pandang yang benar.

Tapi terlepas dari salah-benar standar hidupnya, rasa percaya diri itu bisa menuntun kita lebih bijak dalam bersikap. Coba aja pikirkan. Kalo ada pernyataan seperti tadi, kamu jangan terpancing dan terbawa opini untuk ikut-ikutan merasa terbelakang, hanya karena kita sebagai muslim. Lagian pernyataan itu kan nggak sepenuhnya benar. Masih perlu diujicoba dan dibuktikan argumentasinya di lapangan. Tul nggak sieh?

Mungkin benar pernyataan tersebut kalo fakta yang ditunjukkinnya adalah kaum muslimin yang berada dalam kondisi miskin dan tingkat pendidikannya rendah. Tapi kan masih ada kalangan muslim yang kaya dan jenjang pendidikannya lebih tinggi. Nah, jadi nggak perlu minder kan?
Bahkan jika pernyataan itu memojokkan kita sekali pun, bukan berarti kita pantas untuk minder n bersedih. Sebaliknya, fakta itu kita jadikan sebagai bahan renungan untuk lebih memberikan perhatian yang banyak kepada Islam dan umatnya. Tentunya, agar di kemudian hari kita lebih terhormat. Betul?

Jadi, nggak usah minder ya. Kita berjuang tanpa bosan, tanpa beban, dan tentunya tetap semangat. Buang jauh-jauh file minder dan rendah diri dari daftar file di direktori otak kita. Kita cerahkan masa depan hidup kita dengan rasa percaya diri. Apalagi, kita adalah pejuang Islam, nggak pantes deh kalo kita malah nggak pede. Malu banget tuh sama kambing tetangga. Hehehe.... (apa hubungannya ya?)

Tetep cool ya?
Wuih, cool? Emang mainnya hobi yang dingin-dingin aja ya? Katanya sih, kalo kita cool berarti profesinya nggak jauh dari tukang reparasi kulkas? Hihihi.. ngaco aja ah. You pasti udah understand -lah dengan istilah cool ini.
Oke deh, kita sepakati aja dulu tentang istilah ini. Berdasarkan kamus bahasa slang yang berceceran banyak di internet, istilah cool ini muradif alias padanan katanya sama dengan asyik. Asyik? Bener. Wah, ternyata enak juga jadi remaja yang cool ya? Jadi, tetep sa’ik alias asyik dalam menjalani hidup ini. Kita bisa kok. Nggak masalah.

Sobat muda muslim, gimana dong buat yang belum pede? Kita kan pengen juga neh. Iya ya? Yang belum pede, berarti kudu belajar untuk pede. Kalo yang udah pede mah, kudu dipertahankan ya. Biar tetep pede.

Oke deh, buat kamu yang belum pede en supaya tetep cool, ane kasih beberapa tips nih supaya bisa pede. Secara umum tapi ye. Insya Allah tetap bermanfaat kok.

Pertama , mengenali diri sendiri. Lho, emangnya ada yang masih belum kenal dengan dirinya sendiri? Wah, jangan heran Bro , banyak di antara kita yang nggak ngeh dengan diri kita sendiri. Caranya begini: Belajar menilai diri secara obyektif dan jujur. Susunlah daftar ‘kekayaan’ pribadi, seperti prestasi yang pernah diraih, sifat-sifat positif, potensi diri baik yang sudah diaktualisasikan maupun yang belum, keahlian yang dimiliki, serta kesempatan atau pun sarana yang mendukung kemajuan diri.

Kamu kudu nyadar dengan semua aset berharga yang kamu miliki. Terus, silakan temukan pula aset yang belum dikembangkan. Pelajari kendala yang selama ini menghalangi perkembangan diri kamu, seperti: pola berpikir yang keliru, niat dan motivasi yang lemah, kurangnya disiplin diri, kurangnya ketekunan dan kesabaran, tergantung pada bantuan orang lain, atau pun sebab-sebab eksternal lain.
Kalo pengen lebih keren, bikin deh hasil analisa dan pemetaan terhadap SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity and Threats) diri, kemudian digunakan untuk membuat dan menerapkan strategi pengembangan diri yang lebih realistik. Coba ya..

Kedua , menilai diri sendiri dengan jujur. Nah lho, jarang banget nih ada orang yang pandai menilai pribadinya dengan jujur. Mayoritas kalo udah bicara tentang dirinya, pasti GUE BANGET. Orang lain mah LEWAAAT. Ih, jangan sampe begitu ya.
Sobat muda muslim, sadari dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang kamu miliki. Ingat lho, bahwa semua itu didapat melalui proses belajar, berevolusi dan transformasi (perubahan) diri sejak dulu ampe sekarang. Kalo kamu mengabaikan/meremehkan satu saja prestasi yang pernah diraih, berarti mengabaikan atau menghilangkan satu jejak yang membantu kamu menemukan jalan yang tepat menuju masa depan.

Oya, ati-ati lho, karena ketidakmampuan menghargai diri sendiri, mendorong munculnya keinginan yang tidak realistik dan berlebihan; contoh: ingin cepat kaya, ingin cantik n getop, mendapat jabatan penting dengan segala cara. Kalo dipikir-pikir, semua itu sebenarnya bersumber dari rasa rendah diri yang kronis, penolakan terhadap diri sendiri, ketidak-mampuan menghargai diri sendiri–hingga berusaha mati-matian menutupi keaslian diri. Heuheuheu.. jangan ampe hinggap di dirimu deh!

Ketiga , berpikir positif. Cobalah kamu perangi setiap asumsi, prasangka, atau persepsi negatif yang muncul dalam benak kamu. Kamu bisa katakan pada diri sendiri, bahwa nobody’s perfect dan it’s okay if I made a mistake (duileee nih ngomongnya David Beckham banget).

Jangan biarkan pikiran negatif berlarut-larut karena tanpa sadar pikiran itu akan terus berakar, bercabang, dan berdaun. Semakin besar dan menyebar, makin sulit dikendalikan dan dipotong. Walah?
Itu sebabnya, jangan biarkan pikiran negatif menguasai pikiran dan perasaan kamu. Hati-hatilah agar masa depan kamu nggak rusak karena keputusan keliru yang dihasilkan oleh pikiran keliru. Jika pikiran itu muncul, cobalah menuliskannya untuk kemudian di re-view kembali secara logis dan rasional. Pada umumnya, orang lebih bisa melihat bahwa pikiran itu ternyata tidak benar. Coba ya? Iya sih! (nah kalo ini Dian Sastro banget neh! Hihihi)

Keempat , boleh deh pajang slogan-slogan oke. Tempelin dekat meja belajarmu: "Saya pasti bisa!", "Saya akan belajar dari kesalahan ini",  "Hari esok milik saya", "Islam pasti menang!", "Aku ingin syahid". Wis, pokoke sebanyak-banyak yang bisa menggugah semangatmu.

Kelima , berani ambil risiko. Nah, ini juga perlu kamu kembangkan. Hidup ini selalu berubah. Seringkali bahkan kudu berani ngambil risiko. Kamu nggak perlu menghindari setiap risiko, melainkan lebih menggunakan strategi-strategi untuk menghindari, mencegah atau pun mengatasi risiko tersebut.
Contohnya, kamu nggak perlu menyenangkan orang lain untuk menghindari risiko ditolak. Jika kamu ingin mengembangkan diri sendiri (bukan diri seperti yang diharapkan orang lain), pasti ada risiko dan tantangannya. Namun, lebih buruk berdiam diri dan tidak berbuat apa-apa daripada maju berkembang dengan mengambil risiko. Ingat: No Risk, No Gain. Huhuy!

Keenam , tetapkan tujuan yang realistis. Nah, ini perlu sobat. Kamu perlu mengevaluasi tujuan-tujuan yang kamu tetapkan selama ini; apakah tujuan tersebut sudah realistik atau nggak. Dengan menerapkan tujuan yang lebih realistik, maka akan memudahkan kamu dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian kamu akan menjadi lebih percaya diri dalam mengambil langkah, tindakan dan keputusan dalam mencapai masa depan, sambil mencegah terjadinya risiko yang tidak diinginkan.

Ketujuh , bersyukur dan tawakal. Wajib deh buat kita semua untuk mensyukuri nikmat dari Allah. Kita kadang sulit menghadapi hidup ini, tapi dengan banyak bersyukur, pikiran dan perasaan kita jadi lebih tenang menghadapinya.

Moga beberapa tips yang berhasil ane ramu dari berbagai pendapat ini bisa bikin kamu tambah pede n tentunya tetep cool ya.

Wallahu alam bish showab.
Read More...

Ibu

Leave a Comment
catatan ini Q dapatkan dari saudara lelakiQ...dan Q pikir ini catatan yang sangat bagus karena itu Q masukkan ke blogQ biar temen-temen yang lain juga bisa baca...
Semoga bermanfaat.


Suatu hari seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada Ibunya, "Ibu, mengapa engkau menangis?"

"Karena aku seorang wanita ( woman )", kata sang Ibu kepadanya.

"Aku tidak mengerti", kata si anak itu.

Ibunya hanya memeluknya dan berkata, "Dan kau tak akan pernah mengerti"

Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada Ayahnya, "Mengapa Ibu suka menangis tanpa alasan?"
"Semua wanita memang sering menangis tanpa alasan", hanya itu yang dapat dikatakan oleh Ayahnya.

Anak laki-laki itu merasa tidak puas atas jawaban yang telah diberikan oleh Ayahnya, dan ia tetap ingin tahu alasan mengapa seorang wanita menangis.

Pada suatu hari ia bermimpi bertemu dengan Tuhan, dan ia bertanya, "Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?"

Tuhan berkata, "Ketika Aku menciptakan seorang wanita ( woman ),ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa."

"Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan."
"Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya."

"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh."

"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya."

"Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya."

"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu."

"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan kapan pun ia butuhkan."

"Anak-Ku, apa kau tahu ? Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, sosok yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya."

"Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya - tempat dimana cinta / love itu ada."

Anak laki-laki itu pun terbangun dari tidurnya dan segera pergi menemui Ibunya. Akhirnya ia menyadari bahwa selama ini karena cinta-lah ( love ) alasan seorang Ibu rela berkorban dan meneteskan air mata demi untuk anaknya yang tercinta.

Sahabat, ingatlah bahwa terkadang kita tidak menyadari ada cinta yang benar-benar tulus yang ada di sekitar kita, sampai suatu hari kita benar-benar telah kehilangannya. ( Frequently, we do not esteem the love which exists in surrounding us, until when we really loss it)


Dari Muhammad bin Sirin diriwayatkan bahwa ia berkata:

Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan, harga pokok kurma mencapai seribu dirham. Maka Usamah (beliau adalah Usamah bin Zaid bin Haritsah, orang kesayangan Nabi kita SAW dan juga anak dari orang kesayangan beliau. Ibu beliau adalah Ummu Aiman, orang yang merawat Rasulullah dimasa kecilnya)mengambil dan menebang sebatang pokok kurma dan mencabut umbutnya(yakni bagian di ujung pangkal kurma berwarna putih, berlemak berbentuk seperti punuk unta, biasa dimakan bersama madu) lalu diberikannya kepada ibunya untuk dimakan.
Orang-orang bertanya:”Apa yang menyebabkan engkau melakukan hal itu? padahal engkau tahu bahwa pokok kurma kini harganya mencapai seribu dirham?”
Beliau menjawab:”Ibuku menghendakinya. Setiap ibuku menginginkan sesuatu yang mampu kudapatkan, aku pasti memberikannya”.

Dari Abdullah bin Al-MUbarak diriwayatkan
bahwa ia berkata:”Muhammad bin Al-Munkadir pernah berkata:”Umar (yakni saudaranya) suatu malam melakukan shalat, sementara aku memijit-mijit kaki ibuku.Aku tidak ingin kalau malamku kugunakan seperti malamnya”

Dari Ibnu Aun diriwaytakan bahwa ia berkata:”Seorang lelaki datang menemui Muhammad bin Sirin dirumah ibunya. ia bertanya:”Bagaimana keadaan Muhammad dirumah ini? Apakah ia mengeluhkan sesuatu?”
Orang-orang disitu menjwab:”Tidak sama sekali! Demikianlah keadaannya bila berada dirumah ibunya”

Dari Hisyam bin Hissan, dari Hafsah binti Sirin diriwayatkan bahwa ia berkata:”Muhammad, apabila menemui ibunya, tidak pernah berbicara dengannya, dengan mengumbar omongan, demi menghormati ibunya tersebut”

Dari Ibnu Aun diriwayatkan bahwa ia berkata:”Suatu hari ibunya memanggil beliau, namun beliau menyambut panggilan itu dengan suara yang lebih keras dari suara ibunya. Maka beliau segera membebaskan dua orang budak”

Dari Hisyam bin Hasan diriwayatkan
bahwa ia berkata:”Hudzail bin Hafshah biasa mengumpulkan kayu bakar pada musim panas untuk dikuliti. Ia juga mengambil bambu dan membelahnya.
Hafshah (ibunya) berkata:”Aku tinggal mendapatkan enaknya saja. Dan bila datang musim dingin, dia membawakan tungku dan meletakkannya dibelakang punggungku, sementara aku sendiri berdiam di tempat shalatku. Kemudian dia duduk, membakar kayu bakar yang sudah dikupas kulitnya berikut bambu sehingga telah dibelah-belah untuk dijadikan bahan bakar sehingga asapnya tidak mengganggu, tetapi bisa menghangatkan tubuhku. Demikianlah waktu berlaku menurut kehendak Allah” Hafshah melanjutkan:”Sebenarnya ada yang bersedia mencukupi kebutuhannya, kalau dia mau.”Ia melanjutkan lagi:”Dan kadangkala aku ingin mendatanginya, lalu kukatakan kepada anakku itu:”Wahai anakku, kamu bisa pulang dulu kerumah istrimu” Setelah itu aku memberitahukan kepada anakku itu apa yang menjadi kebutuhannya, lalu aku membiarkannya”

Hafshah melanjutkan kisahnya:”Ketika anakku itu menjelang wafatnya, Allah memberikan kepadanya kesabaran yang begitu tinggi, hanya saja aku merasakan suatu ganjalan yang tidak bisa hilang” Ia melanjutkan:”Suatu malam aku membaca ayat dalam surat An-Nahl berikut: ”Dan janganlah kamu tukar perjanjianmu dengan Allah dengan harga yang sedikit (murah), sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah, itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Apa yang dari sisimu akan lenyap, dan apa yang ada disisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (An-Nahl:95-96)

Aku terus mengulang-ulang ayat tersebut, hingga Allah menghilangkan kegundahan dalam hatiku”

Hisyam berkata:”Beliau memiliki unta bersusu banyak dan segar. Hafshah mengisahkan:”Dia pernah mengirimkan kepadaku susu perasan disuatu pagi. Aku berkata: Hai, anakku, kamu tentu tahu bahwa aku sedang tidak bisa meminumnya, aku sedang puasa”Dia menanggapi ucapanku: ”Wahai Ummu Hudzail, sesungguhnya susu yang paling bagus adalah yang sempat bermalam di tetek unta. Kalau engkau mau, silahkan beri orang yang kamu suka”

Dikutip dari:
Panduan Akhlak Salaf, hal:143-145, Abdul Aziz Nashir
Al-Jalil,At-Tibyan, Solo,September 2000. it. )
Read More...

setengah penyesalan..

Leave a Comment
Hhhhhhh....jam 11.00 am, baru aja pulang dari calon kostanQ. Baru bayar uang muka buat setaun kost dan rencananya, awal juli nanti Q pindah kesana.

Sebenarnya Q masih setengah hati ikhlas untuk tinggal disana. Kenapa?
Jujur saja ya, tempatnya ga terlalu bagus. Dibilang bersih juga enggak...propertinya juga ga lengkap-lengkap amat. Cuma ada tempat tidur+kasur, lemari, dan meja. Ga ada TV dan kulkas...... dan yang paling utama, M A H A L .

Trus kenapa Q mutusin buat tinggal disana?
Alasannya:
1.Letaknya dekat dengan kampus,
2.Q dan temen sekamarQ udah muter-muter nyari kostan yang lain, tapi belum ada yang kosong. Wajar aja karena kostan baru akan ditinggal penghuninya sekitar Agustus nanti. Sementara Q harus sudah punya kostan sebelum Juli.
3.Letaknya ga terlalu tinggi (lantai 2), soalnya temenQ (dan Q juga sih...) suka ngeluh kalo musti naik tangga yang tinggi.
4.Kata ibu kostnya, calon kamarQ itu kena wifi dari kampus jadi bisa buat internetan...(semoga aja bener).


Yah, begitulah ceritanya...semoga aja Q betah tinggal disitu.
Buat temen-temen, hati-hati kalo cari kostan yaa... Kalo bisa, beberapa bulan sebelumnya udah survei kost-kostan yang nyaman buat ditinggali. Karena kostan itu kan tempat kita belajar dan beristirahat, jadi musti bikin kita nyaman dan betah.
Bener kan??

Read More...

belajar Java

Leave a Comment
buat temen-temen yang pengen dan masih belajar Java (sama seperti aku), ni aku punya source code yang bener-bener sederhana sebagai permulaan untuk menghitung rata-rata nilai...




public class PenghitungRataRata

{

public static void main(String args []){

double a=23;

double b=45;

double c=6;

double d=-45;

double e=-2;

double rata=((a+b+c+d+e)/5);

System.out.println("rata="+rata);

}

}


semoga bermanfaat....^_^
Read More...

Sabtu, 05 Juni 2010

KAU

Leave a Comment


Terjaga dari khayalku, ku tahu hanyalah malam

begitu larut untuk sadarkanku dari impian
dan bintang terlalu redup untuk mengira-ngira apa yang kurasa…

Tapi jarak takkan pernah jauh untuk mengenangmu dari sini.
Dengan nafasmu aku bertahan dan dengan helamu hidupku berlanjut.
Kau sesejuk embun pagi yang menyegarkan setiap letih jiwaku…
sehangat mentari yang membakar gairahku…

haruskah tanyaku tentang rasamu
pada angin malam yang menebarkan wangi tubuhmu?
atau biarkan saja seribu tanya mendewasakanku?

Aku bukan dewi…sadar akan mampuku.
coba merayu waktu tuk melambat bila ku di bahumu

Aku bukan ratu….tak kuasa atas dirimu.

coba meminta lindungan pedang cintamu
Read More...

Surat dari Setan untuk mu

Leave a Comment
Aku melihatmu kemarin, saat kau memulai aktivitas harianmu. Kau bangun tanpa sujud mengerjakan Subuhmu. Bahkan kemudian, kau juga tidak mengucapkan “Bismillah” sebelum memulai santapanmu, juga tidak sempat mengerjakan shalat Isya sebelum berangkat ke tempat tidurmu. Kau benar2 orang yang tidak bersyukur, aku menyukainya.

Aku tak dapat mengungkapkan betapa senangnya aku melihat kau tak mengubah cara hidupmu. Hai Bodoh, kau milikku. Ingat, kau dan aku sudah bertahun-tahun bersama, dan aku masih belum bisa benar-benar mencintaimu. Malah, aku masih membencimu........karena aku benci Allah. Aku hanya menggunakanmu untuk membalas dendamku pada Allah.

Allah sudah mencampakkanku dari surga, dan aku akan tetap memanfaatkanmu sepanjang masa untuk membalaskannya. Kau lihat, ALLAH MENYAYANGIMU dan DIA memiliki rencana2 untukmu di hari depan. Tapi kau sudah menyerahkan hidupmu padaku, dan aku akan membuat hidupmu seperti di neraka. Sehingga kita bisa bersama dua kali dan ini akan menyakiti hati ALLAH.

Aku benar2 berterimakasih padamu, karena aku sudah menunjukkan kepadaNYA siapa yang menjadi pengatur dalam hidupmu dalam masa-masa yang kita jalani. Kita nonton film porno bersama, memaki orang, mencuri, berbohong, munafik, makan sekenyang-kenyangnya, berfikiran kotor, bergosip, menhakimi orang, menghujam orang dari belakang, tidak hormat pada orang tua, tidak menghargai mesjid, berperilaku buruk.

Tentunya kau tidak ingin meninggalkan ini begitu saja. Ayolah, hai Bodoh, kita terbakar bersama di neraka, selamanya. Aku masih memiliki rencana2 hangat untuk kita. Ini hanya merupakan surat panghargaanku untukmu. Aku ingin mengucapkan TERIMA KASIH karena sudah mengizinkanku memanfaatkan hampir semua masa hidupmu.

Kau memang sangat mudah dibodohi, aku menertawakanmu. Saat kau tergoda berbuat dosa aku menghadiahkan tawa.Dosa sudah mulai mewarnai hidupmu, sekarang aku perlu darah muda. Jadi, pergi dan lanjutkanlah mengajarkan orang2 muda bagaimana berbuat dosa. Yg perlu kita lakukan adalah merokok, mabuk-mabukkan, berbohong, berjudi, bergosip, dan hiduplah se-egois mungkin.

Lakukan semua ini di depan anak2 dan mereka akan menirunya, begitulah anak2.. Baiklah, aku persilahkan kau bergerak sekarang. Aku akan kembali beberapa detik lagi untuk menggodamu lagi. Jika kau cukup cerdas, kau akan lari sembunyi, dan bertaubat atas dosa2mu. Dan hidup untuk ALLAH dengan sisa umurmu yang tinggal sedikit.

Memperingati orang bukan tabiatku, tapi di usiamu nanti dan tetap melakukan dosa, sepertinya memang agak aneh. Jangan salah sangka, aku masih tetap membencimu. Hanya saja kau harus menjadi orang tolol yang lebih baik di mata ALLAH.
Read More...

Surat Sayang dari ALLAH SWT

Leave a Comment
Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan berharap kau akan berbicara kapadaKU, walau pun hanya sepatah kata meminta pandapatKU atau bersyukur kepadaKU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin......Tetapi AKU melihat kau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi sekolah.

AKU kembali menanti saat kau sedang bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi kau terlalu sibuk........
Di satu tempat, kau duduk di sebuah kursi selama 15 menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU melihat kau menggerakkan tanganmu. AKU berfikir kau akan berbicara kepadaKU tetapi kau mengambil ponselmu dan mengecek pesan dari seseorang. AKU melihatmu ketika kau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu, AKU berfikir kau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.

Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin kau merasa malu untuk berbicara kepadaKU , itulah sebabnya mengapa kau tidak menundukkan kepalamu. Kau memandang tiga atau empat meja di sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi kau tidak melakukannya.

Masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap kau akan berbicara kepadaKU, meski saat kau pulang ke rumah kelihatannya banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah tugasmu selesai, kau menyalakan tv, kau menghabis-kan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yang ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat kau menonton tv dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU.

Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam pada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatah katapun namaKU, kau sebut.....Kau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu. AKU telah bersabar labih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar kepada orang lain. AKU sangat menyayangimu. Setiap hari AKU menantikan sepatah kata, doa, pikiran, atau syukur dari hatimu.

Keesokan harinya, kau bangun dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan mem-beri sedikit waktu untuk menyapaKU....tapi yang KU tunggu tak kunjung tiba.......tak juga kau menyapaKU.
Subuh..., Dzuhur.., Ashar..., Magrib..., Isya...dan Subuh kembali......., kau masih mengacuhkan AKU. Tak ada seucap doa, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginanmu untuk bersujud kepadaKU....Apa salahKU padamu, wahai UmmatKU.......?????

Rizki yang KU limpahkan, kesehatan yang KU berikan, harta yang KU relakan, makanan yang KU hidangkan, keluarga yg KU rahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU........????!!!!!
Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat kau akan menyapaKU, memohon perlindunganKU, bersujud menghadapKU........., yang selalu menyertaimu setiap saat.
Read More...