Kamis, 19 Desember 2013

Random 22

1 comment
Aku rasa akan sangat hebat jika seluruh umat manusia ini mau bersepakat untuk saling membahagiakan sesama. Karena kau tau apa yang akan kau dapat saat membahagiakan orang lain? Kebahagiaan. Untuk itu kita perlu bekerja sama. Yup, sama-sama bekerja. Bukan yang satu sibuk beraksi, tapi yang lain cuma diam atau berkomentar. Bagaimana kalo kita sama-sama membayangkan salah satu adegan Dragon Ball, dimana Goku sudah kehabisan cara melawan musuh, lalu dia hendak mengeluarkan jurus pamungkasnya, Genki dama. Dia perlu transfer semangat seluruh manusia di dunia, bahkan jagat raya. Nah... seperti itu.
Atau mungkin pula kita harus merevisi doa turun temurun 'semoga menjadi anak yang shalih/ah, berbakti kepada kedua orang tua, agama, bangsa dan negara' menjadi 'semoga menjadi anak yang shalih/ah, berbakti kepada kedua orang tua, menegakkan agama, mengharumkan nama bangsa dan negara, serta bermanfaat bagi orang lain.' 

Makhluk akhir zaman dan single. Ini memunculkan banyak sekali tanda tanya bagiku. Kenapa orang-orang bisa begitu menaruh ekspektasi yang segitu tingginya kepada orang lain? Aku bukan cenayang yang bisa membaca pikiran. Karena itu aku bertanya.

But, hei.. tidak akan ada yang namanya harapan kosong kalo sebelumnya kau tidak berharap. Di usiaku yang sekarang banyak sekali polemik perasaan. Dan bagiku menyebalkan sekali kalo ada orang yang melihat dan mengukur diriku dengan kacamata kesempurnaan. Aku benci dibanding-bandingkan. Apa yang kau harapkan dariku? Aku masih suka makan ice cream di siang hari sebelum shalat dzuhur. 

Di salah satu tepi kehidupanku, aku merasa perempuan memang makhluk yang ribet. Kami suka berpikir panjang. Dan sering pula ragu :(, karena itu buktikanlah jika memang mampu :) #naon

Tolong ya... jangan memancing di air yang keruh.
Cukup tau posisi kita masing-masing, ga usah saling terburu-buru yang ga jelas.

Kita bicarakan dengan jelas dan terang, tanpa ada modus tersembunyi.

Ga semua orang mampu membaca kode. 

Sudah, kita pakai win-win solution saja. Kita akan pergi ke alam bebas.. tentu saja beramai-ramai, dan kita akan saling mengetahui. itu aja sih.

Read More...

road to a superb mother

Leave a Comment
Jika kau bertanya apa yang sedang saya lakukan sekarang, saya akan menjawab bahwa saya sedang belajar menjadi seorang ibu. Mungkin kau akan tertawa, hahaaa... tak apa, saya pun akan ikut tertawa karena beberapa orang memang menganggap ini lucu. Saya belum menikah, dan belum tau kapan akan menikah, tapi saya ingin menjadi ibu yang benar-benar ibu, a superb mother for future. Menjadi seorang pahlawan peradaban, sebagai bentuk pertanggungjawaban vertikal (kepada Allah). Saya tau untuk bisa sampai kesana banyak yang harus dipelajari dan dilakukan, dan saya percaya tidak ada instant superb mother, semuanya berproses.  Karena itu saya me-reset beberapa aturan yang harus saya patuhi sejak beberapa bulan terakhir.

Saya tidak lagi makan makanan ber'bahaya'. Saya berusaha tidak makan makanan yang mengandung vetcin dan saos abal-abal, saya menghindari Monosodium glutamat dan pewarna tekstil. Saya memastikan saya makan sesuatu yang halal. 
Sudah sejak SMP saya lakukan, meski semenjak kuliah dan jarak masak, agak menjadi kurang terkontrol. 

Saya berdisiplin dengan diri saya sendiri. Jangan suruh saya melaju saat lampu lalu lintas masih separuh hijau.. itu (masih) bukan hak saya.
Jangan buat saya terlalu lama menunggu. Jika kau berjanji datang pukul 1, datanglah pukul 1. Karena saya (in shaa Allah) sudah menunggu 5 menit sebelumnya.

Saya ingin menjaga diri dari apa yang tidak boleh saya lakukan. Jangan marah saat saya menjauh atau tidak menanggapi ketika kau bercerita tentang seseorang.. saya berusaha sekuat tenaga menghindari ghibah. Bukankah menjijikkan berkumpul dan memakan bangkai saudaramu sendiri?

Saya membaca buku atau artikel tentang menikah, parenting, dan segala sesuatu yang saya pikir akan bermanfaat. Saya sudah tidak takut ditertawakan. Saya tidak ingin ketinggalan ilmu karena gengsi dianggap lemah bacaannya.
and so on.

Saya ingin menjaga tubuh saya, karena dari rahim, dari pikiran, dan dari kebiasaan saya (dan my future husband) lah nanti karakter dan akhlak seorang khalifah akan terbentuk.

Kepada semua ibu-ibu super di seluruh dunia, 
(gambar dari sini)


Read More...

Senin, 09 Desember 2013

ini hanya fiksi (12)

Leave a Comment
Tolong, jangan asal nyeletuk, "aku tau yang kamu rasakan".
Tidak, kalian tidak benar-benar tau. Kalian tidak pernah melihat segalanya dari sudut pandangku. Kalian bukan tulang yang aku gerakkan, dan bukan pula daging yang dalam tubuhku. Kalian tidak menjalani hidup yang aku jalani. Kalian tidak pernah tau rasanya menjadi aku.

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
(Q.S. Al Hujurat: 13)
Read More...

Sabtu, 07 Desember 2013

be a part of ODOJers 237

2 comments
Bismillahirrahmanirrahim...

1 Desember 2013 ini saya memberanikan diri untuk bergabung dengan grup One Day One Juz (ODOJ) garapan @AyoTilawah. Awalnya sih ragu, tapi karena nyadar sering ngerasa males tilawah belakangan ini, akhirnya nekat daftar deh.

Apa sih ODOJ?
ODOJ itu konsepnya hampir sama dengan One Day One Ayat (ODOA)nya ust. Yusuf Mansur, tapi kalau di ODOA kita diharuskan menghapal 1 ayat/hari, di ODOJ ini kita diharuskan tilawah minimal 1juz/hari. Sistemnya melalui grup di WhatsApp (WA). Jadi tiap 1 grup WA itu ada 30 ODOJers, dan setiap ODOJer diberi jatah 1 juz. Pada waktu yang sudah disepakati, semua ODOJers harus melaporkan status bacaannya (jika belum selesai karena alasan syar'i, bisa minta perpanjangan waktu sampai jam 20.30) dan setelah semua selesai, maka yang mendapat jatah juz 30 hari itu dipersilahkan untuk membaca doa khatam Quran. 
Jadi hitungannya, setiap hari kita bisa khatam tilawahnya, keren kan? 

Beberapa hari yang lalu dapat info, kalo grup ODOJ sampai tanggal 5 Desember 2013 kemarin sudah ada:
110 grup ikhwan
245 grup akhwat
totalnya 355 grup dengan jumlah total 10.650 ODOJers.
subhanallah.. 

Setelah Ustadz Salim A.Fillah, Anton Medan, sekarang Teuku Wisnu juga bergabung dengan ODOJ.. Grup Ikhwan 107. Alhamdulillaah. Semoga makin banyak yang gabung di ODOJ.

FYI, di Qatar juga sudah ada grup ODOJ. MasyaAllah :)
Ga sabar denger kabar bahagia “Semua umat muslim di dunia sudah menjadikan One Day One Juz sebagai gaya hidup, lillaah” ♥

"Indahnya ukhuwah.. Walaupun belum pernah ketemu sama 90% saudari-saudariku Grup ODOJ 229, namun kekeluargaannya….kerasa banget. Khataman tiap hari insya Allah. Sharing banyak hal.

I love them because of You, Ya Rabb. Bless them with Your Rahmah. Aamiin..

Yuk gabung bersama One Day One Juz! Kecipratan semangat baca Qur’an, ketagihan baca Qur’an dan makin cinta Qur’an (In shaa Allaah) :)
“Orang yang mahir membaca Al-Qur’an bersama para malaikat yang mulia dan baik-baik, sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dan terbata-bata membacanya, mengalami kesulitan melakukan hal itu, maka baginya DUA pahala.” (HR Muslim)"

Dan alhamdulillah... beberapa hari ikut grup ini saya (masih) sanggup menyelesaikan 1juz Quran rata-rata saat ba'da dzuhur. Kalo Ramadhan, entah ya, buat saya Ramadhan itu kaya' udah di set dengan sebaik-baik, senyaman-nyaman, seenak-enaknya buat ibadah, jadi mau tilawah 1juz atau 2juz/hari hayu aja... tapi coba deh kalo pas hari biasa kaya' gini, beda aja tantangannya. Doakan saya istiqomah ya... 

Buat yang mau gabung ODOJ:
PENDAFTARAN
Cara Daftar, ketik : Gabung – Nama – Domisili – Usia – Nomor HP/Wa/BB
Contoh : Gabung-Rudi Suliwtiawan-Tangerang-35 th-0819871111111

ODOJ Pria/Ikhwan
No /Nama /Kontak
1     Widodo     085727484857
2     Fajar     083822493100
3     Fatah     081110 71736
4     Andhira     08561453464
5     Dedi     085925159202
6     Haidir     081314774290
7     Ricky     0811806504


ODOJ Perempuan/Akhwat
No /Nama /Kontak
1     Dian     085210836063
2     Aisi     081928831066
3     Fatmawati     08881635703
4     Isna     085693534392
5     Mala     085380290089
6     Ambar     085216731160
7     Maryana     085769240803
8     Eka     085642570693
9     Monalisa     08119993387

Yuk tilawah :)


Read More...

Jumat, 06 Desember 2013

hayu ngaBandung deui (2)

Leave a Comment
episode sebelumnya: disini

Hari 1
enam belas November dua ribu tiga belas jam 04.54, segala puji bagi Allah setelah 15jam terantuk-antuk akhirnya kami sampai di stasiun Kiara Condong, Bandung. Ngaso bentar trus langsung nungguin kakak yang langsung naik kereta lokal ke Cimahi (tiketnya murah bingit, 1500 perak, udah termasuk asuransi). Trus nungguin teh Sari yang katanya mau jemput jam 7. Lumayan lama nunggu, akhirnya teh Sari nelpon, katanya udah di parkiran depan stasiun. Nyari-nyari-nyari ga ketemu juga.. barulah ngeh kalo teh Sari salah jemput ke stasiun Bandung --'

Akhirnya saya inisiatif ngangkot aja, ngajak ketemu di Masjid Salman ITB, tempat yang paling saya rindukan sekota Bandung. Keluar area stasiun langsung nyari angkot putih Riung Bandung-Dago buat depan RS Borromeus dan jalan ke kampus ITB. Tebel muka aja sih, muka kucel, bawa backpack gede (yang liat pasti ngira abis turun gunung), masuk kantin Salman dan langsung makan, laper soalnya, hehee.. Ga lama teh Sari dateng, trus ketemu kang Pras juga yang langsung ngajak ke kantornya di gedung kayu, sekalian aja saya minta dicopyin foto-foto pas main ke Pulau Sempu setaun lalu. (baca disini)

Jadi rencananya hari itu teh Sari mau langsung ngajak kami ke Kawah Putih, sekalian ada mbak Lisa yang datang dari Jakarta juga. Karena ada 4 orang, berarti kami butuh 1 motor lagi, dan minjemnya yes ke mas Kurniawan Gunadi yang lagi ga di Bandung. Waaa... unbelivable banget lah... saya bawa motornya astrid (astrea idaman)nya mas Gun --"

Jam 1 kami berangkat ke arah Ciwidey.. ga disangka yah, ternyata tempatnya lumayan jauh, dan karena macet juga jadi yang awalnya estimasi nyampe cuma 1,5jam, jadinya sampe 3,5jam. Sampai di bawah kawah udah dingin banget, dan tips yah.. mending bawa masker sendiri deh, soalnya kami diwajibkan buat beli masker dengan harga 5ribu rupiah. Nah, naik ke kawahnya juga harus nyewa mobil. Harga sewa 1 mobil yang kapasitasnya 12orang 250ribu, tapi karena sudah sore dan ga ada lagi yang mau naik ke kawah -setelah proses negosiasi yang panjang- akhirnya kami berempat boleh nyewa 1 mobil dengan bayar 140ribu.


Hari 2
Hari ini teh Sari ada acara farewell party salah satu teman SIAWAREnya (dan berujung bisa liat mas Gun di dunia nyata) yang mau kuliah S3 di Belgia dan mbak Lisa ketemuan sama adik sepupunya, jadi sepanjang hari ahad ini saya dan Rani ngentang-ngentang di masjid Salman, ke Rabbani di depan UnPad, dan nyobain semua jajanan di depan ITB. Ga boring. Asik banget malah. Di Masjid Salman ini kalo pas Ahad rame banget.. banyak yang berkegiatan, mulai dari adik-adik PAS (Penitipan Anak Salman), KARISMA ITB di lapangan rumput dan yang belajar, ngaji atau halaqoh di sekitar halaman masjid. Well, boleh dibilang ini adalah masjid kampus paling 'hidup' lah menurut saya.















Hari 3
Kita bermain-main, siang-siang hari Senin.. (OST Laskar Pelangi)
Hari ini saya dan Rani berencana ke Trans Studio berdua aja, teh Sari kerja soalnya. Kenapa perginya hari Senin? Biar masuk pake tiket weekday, murah. muehehee.. abis selisihnya sampe 100rebu sih sama tiket weekend.
Dari Dago Atas kami naik angkot putih Dago-Riung Bandung sampe di pertigaan jl. Ibrahim Adjie, trus lanjut angkot merah Cicadas-Elang dan turun tepat di depan kompleks Trans Super Mall.
Ga mau panjang lebar ah ceritanya, asik parah pokona mah! Maenannya asik-asik semua (meski ada-beberapa yang ekstrimnya agak membahayakan kesehatan jantung), trus pertunjukannya yang juga OK banget, ada Kabayan Goes to Holywood yang ala-ala Broadway gitu, Putra Mahkota, sama yang di Special Effect Actions kuereeeeen banget. Trus sore-sorenya ada parade gitu...
Nyesel deh kalo ga nonton.





Hari 4
Mau nemenin Rani beli barang-barang titipan ke Pasar Baru. Motornya mas Gun masih ada sih.. tapi karena ga hapal jalan, kaya'nya enakan ngangkot aja. Naik angkot Dago-Stasion ke Pasar Baru (lupa warnanya apa). Saya ga banyak beli barang sih.. kan sesuai judulnya nemenin Rani belanja :P
trus pulangnya ke Salman lagi.. gatau ih, suka aja nongkrong disini.
Trus rencana malemnya mau nginep di tempat teh Ai, tapi ga jadi kerena mas Gun minta dianterin sama teh Sari ke stasiun, jadilah saya yang menemani (tentu saja karena harus bawa 2 motor). Dan baru ketauan kalo mas Gun itu di dunia nyata rame loh.. ga kebayang dari tulisan-tulisannya di tumblr deh, serius!

Hari 5
Hari ini sarapan special di Roti Gempol ditraktir teh Sari, trus teh Sari-nya langsung berangkat ke kantor dan pulangnya saya dan Rani nyasar-nyasar hampir sampai tol, hehehee.. kocak banget lah.
Malemnya nginep di tempat teh Ai di deket Monumen Perjuangan depan UnPad.
Serius ya, selama di Bandung, saya sering banget naik angkot dan motor sendirian, suka nyasar sih, tapi alhamdulillah... ujung-ujungnya bisa nemu jalan pulang juga.

Hari 6
teh Sari mendadak harus interview salah satu grup nasyid di Jakarta, dari pagi riweuh nganterin nyari travel karena travel yang udah dipesan hari sebelumnya udah berangkat. Yap, ketinggalan. Gatau saya dan teh Sari kena kutukan apa  ini, hehee.. gaaa, becanda. Emang dari pagi kita sibuk ga jelas sendiri sih, makanya telat.
Trus abis nganter teh Sari, saya dan Rani mau ke Paris Van Java (PVJ), naik motor sih, soalnya kata teh Wardah dan teh Zie, ribet banget kalo ngangkot, kudu ganti-ganti gitu. Akhirnya ± sejam ditambah nanya-nanya orang di Jalan, sampai juga kami berdua di PVJ di daerah Sukajadi.

Mallnya enak, maksudnya nyaman aja gitu, luas tapi masih keliatan adem, soalnya emang didesain mall berbasis taman gitu.. jadi ga berasa capek muterinnya meski luas. Tujuan kesini cuma mau beli Chocodot (cokelat isi dodol) aja sih, soalnya pas googling, adanya distro Chocodot disini doang.

Trus ketemu kerajinan lukis bara api. Keren ih, mau beli, tapi pas yang jualan lagi ga ada di stand :(

Hari 7 - pulang
Asli, ga terasa banget udah hampir sepekan disini... udah harus balik karena tiket pulang udah ditangan. Sebelum pulang, mau nyalman lagi, mumpung ada pasar Jumat di depan masjid.. eh, ga disangka ketemu sama kang Kasmita dan Kang Burhan yang lagi donor darah. Kocak banget! Kang Kasmita nya pake ekspresi kaget banget gitu, hehee.. *hapunten, kang :P*
Malemnya berangkat ke stasiun. Sebenarnya beneran belum mau pulang, tapi gimana ya.. tanggungjawab udah kelamaan ditinggal semenjak sakit kemarin. Yaudahlah... next time i'll be back :)

and finally, kereta Kahuripan mengantarkan kami membelah malam meninggalkan Bandung.

see u at nect adventures.
Ciaw :)


Read More...

Selasa, 03 Desember 2013

alhamdulillah, kita berjodoh

Leave a Comment
dua puluh dua tahun hidup di dunia, dan betapa saya terlambat menyadari rasa syukur yang mendalam pada Tuhan karena telah menjodohkan kita. 
pada satu moment saya merasa penuh, lengkap, sempurna, dan yang jelas bahagia. saya punya kalian.
ada yang datang semenjak dahulu, hingga kini masih setia menemani.
beberapa datang dan pergi, menumpahkan jutaan emosi dan hikmah untuk dipelajari.
saya bahagia.

alhamdulillah Allah telah menjodohkan saya dengan bapak saya, lelaki paling gagah, ramah dan shalih yang pernah saya temui.
alhamdulillah Allah telah menjodohkan saya dengan ibu saya, perempuan yang paling besar cinta dan setianya.
alhamdulillah Allah telah menjodohkan saya dengan kakak saya, kesatria abu-abu yang selalu mengajar dan melindungi.

kombinasi keluarga sempurna dengan cinta dan pengorbanan paripurna asli tiada tara.

tapi selain itu, saya masih punya kalian... sahabat, teman, dan yang sekedar lalu lalang masuk dan keluar hidup saya sembari menitipkan warna-warni.
terimakasih, kalian ada.

Alhamdulillah, Allah telah menjodohkan kita.


Read More...

Jumat, 29 November 2013

Sup Jagung ala Nursih

Leave a Comment
Lagi kangen masakan ibu + hidung nyumbat gegara gejala flu bikin saya bertekad bikin sup jagung pagi ini. Walaupun resep uji coba, tapi hasilnya enak lho... hehehee.. saya bagi yah, resepnya aja tapi.. buat yang mau nyoba bikin.

Bahan:
- dada ayam, bersihkan
- 2 buah jagung manis, dipipil
- 1 buah wortel, potong dadu kecil 
- 7 batang buncis (kalo suka)
- 2 butir kentang, potong dadu
- 1 butir telur
- baso secukupnya, potong jadi 4

Bumbu:
- 3 siung bawang putih, haluskan
- 1 siung bawang bombay, cincang kasar
- garam
- gula
- lada bubuk
- margarine
- daun bawang, potong kasar



Mari masaaaak







1. Ayam yang sudah dibersihkan tadi direbus dengan ± 1,5L air... setelah ayam matang, angkat dan potong ayam menjadi bagian-bagian kecil.
2. Masukkan kembali potongan ayam ke dalam kaldu, tambahkan jagung sampai ½ matang.
3. Panaskan wajan, lelehkan 1 sendok margarin dan tumis bawang putih sampai harum, tambahkan cincangan bawang bombay, hati-hati loh.. kalo ga kuat hidungnya bisa bersin-bersin.
4. Masukkan bumbu bawang dalam kaldu, aduk merata.
5. Setelah jagung cukup matang, masukkan wortel, buncis, dan kentang.
6. Masukkan garam, gula, dan lada bubuk secukupnya, jangan keasinan... ntar bikin darah tinggi.
7. Terakhir masukkan baso.
8. Setelah semua matang dan kaldu mendidih, pecahkan telur dalam sup sambil terus diaduk-aduk.
9. Taburkan daun bawang sebelum diangkat.

Gampang kan? Enak pula.. cocok banget dimakan hangat-hangat pas lagi flu atau hujan.
Boleh juga nih kalo ada yang mau tukaran resep.. ditunggu yaks :)


Read More...

Kamis, 28 November 2013

hayu ngaBandung deui (1)

Leave a Comment
masih sambungan sebelumnya: baca disini 

men, kakak saya mendadak muncul di Malang sehari sebelum ibu saya pulang. Usut punya usut ternyata dia hendak kursus dari kesatuannya di Cimahi. Okelah.. saya cariin dia tiket kereta yang sama dengan keberangkatan saya ke Bandung yang sudah saya pesan jauh-jauh hari, dengan syarat, dia ga boleh bilang ke ibu kalo saya mau main ke Bandung. Iya, ini pengalaman pertama saya pergi tanpa sepengetahuan dan ijin orangtua. Bandel, yes.. Tapi tenang saja kawan.. kelakuan saya sudah dicatat langit dan saya sudah menerima ganjarannya lunas tuntas. Plis, jangan tiru ini, selalu mintalah ijin orangtua kalo mau kemana-mana, apalagi kalo kalian belum ada yang punya #eh

Rabu sore ibu saya berangkat ke Bandara Juanda Surabaya dan Kamis paginya saya sudah nongkrong-nongkrong anggun di stasiun Malang Kota Baru bersama travelmate saya kali ini, Rani. Packingnya buru-buru pas malem sebelumnya. 

Kamis, 14 Nov 2013kereta Dhoho Penataran mengantarkan kami ke stasiun Kediri tepat jam 1 siang. Yup, tiket kami ke Bandung memang bukan dengan kereta langsung, tapi lanjutan. Karena perginya saya tanpa restu orangtua juga berarti tanpa sangu. Akhirnya dengan kemampuan ekonomi pas-pasan, saya bertekad mbolang dengan uang sendiri dan harus hemat serta cermat termasuk soal duit transport. Jadi rencananya kami naik:
- Dhoho Penataran | Malang 08.00 - Kediri 12.33 (Rp, 5.500)
- Kahuripan | Kediri 14.00 - Kiara Condong 04.33 (Rp, 50.000)
total: Rp, 55.500

Kereta selanjutnya jam 2. Kami makan siang, sholat, dan ngobrol di ruang tunggu. Beberapa menit menuju jam 2 kami sudah pasang telinga untuk mendengar pengumuman, tapi dasarnya aja yang ngomong itu berasa kumur-kumur.. beritanya jadi ga jelas kedengaran. Di luar ruang tunggu, di jalur 1 sebuah kereta bergerak, dan sekelebat saya melihat papan nama kereta "KA KAHURIPAN" di bodynya.
"Kak, itu keretanya kok tulisannya Kahuripan, udah jalan?" Saya bertanya ke kakak saya, masih ga ngeh. Sekian detik kemudian, "astaghfirullah, kak.. kita ketinggalan kereta! itu kereta kita!!"
Kita panik. Heboh. Diliatin orang-orang 1 stasiun.
Keretanya udah jauh dan kami ga mungkin ngejar-ngejar kaya' salah satu adegan di film 5cm, bawaan kakak saya cukup banyak, saya sendiri bawa backpack 60L yang lumayan beratnya. Ini nyata, bro!
Kau pikir ini balasannya karena saya pergi tanpa ijin ortu? Belum kawan, itu baru kebodohan pertama. Cerita masih panjang.

Saya berusaha mempersiapkan segalanya sesempurna dan seefisien mungkin, termasuk menyiapkan printscreen jadwal berhenti kereta di stasiun-stasiun berikutnya. Di jadwal itu, kereta berhenti di stasiun Kertosono jam 14.33, saat itu masih jam 14.05. Saya langsung ngambil inisiatif buat nanya sama cleaning service yang lagi nyapu deket kami waktu tempuh dari stasiun Kediri ke Kertosono, jawab si masnya dengan pede dan tanpa dosa, "kalo ngojek bisa 20 menit tuh, mbak.. "

Okesip. Kebodohan kedua.
Keluar stasiun dan langsung dikerubuti bapak-bapak becak yang kepo nanya-nanya kemana. Terus dipaksa naik becak buat dianterin ke pangkalan ojek. Pangkalan ojek yang dimaksud adalah warung makan, dan ojekersnya masih pada entah dimana... mereka cuma teriak-teriak aja nyari A, nyari motornya B, minjem helmnya C dan saya bengong karena waktu udah kebuang sia-sia 10 menit.

Akhirnya kami bertiga naik ojek (masing-masing tentunya) menuju Kertosono, yang tanpa saya ketahui ternyata udah beda kabupaten, Nganjuk. Nyaaaak... itu jauh banget dah! Dan sepanjang jalan yang ngebut ala Pedrosa itu saya cuma bisa nanya, "Pak, masih jauh ga ya?", sampai bapak ojeknya bosen dan ga jawab pertanyaan saya. Saya cuma bisa doa doang dalam hati, doa apapun saya baca, berharap keretanya mendadak macet di stasiun atau masinisnya kebelet ke kamar mandi, tapi udah kerasa kalo ga bakal dapat itu kereta sih, apalagi tukang ojeknya pake gatau jalan lagi -.-"

Jam 14.50 baru nyampe ke stasiun Kertosono, tentu saja kereta udah berangkat. Disitu beneran shock, berasa banget begonya.. tiket hangus, harus bayar ojek 210ribu untuk sia-sia (bahkan lebih mahal dari tiketnya), dan kudu beli tiket baru ke Kiara Condong.  Saya udah nangis menyesali kebodohan saya saat itu, tapi kemudian kakak saya menghibur dan menasehati: tenang, jangan panik, jangan suka terburu-buru, buru-buru satu salah satu sifatnya setan.. pikirkan dulu semua konsekuensinya.

Kebodohan ketiga.
Setelah istirahat dan diketawain sama petugas stasiun.. akhirnya kami memutuskan untuk balik lagi ke Kediri, karena kakak saya ga suka di Kertosono, sepi banget dan ga ada penginapan katanya. Jadilah saya memesan tiket balik ke Kediri dan si travelmate saya memesan tiket ke Kiara Condong untuk besok siang, tapi ternyata dia pesan dengan keberangkatan dari Kertosono, bukan Kediri, dan saya baru tau keesokan harinya.


Malam itu kami balik ke Kediri, dan nyari-nyari penginapan dekat stasiun. Berdasarkan hasil googlingan saya, ada 1 penginapan murah dekat stasiun, hotel R.I.S. astagaaa.. penginapannya serem, kucel, dan banyak premannya. Tapi karena sudah malam dan tidak ada lagi penginapan lain terdekat, akhirnya kami check in dan pesan 2 kamar, bersih diri, trus langsung tidur.


Jumat, 15 Nov 2013 - Bangun dan kelaperan... beruntung sepanjang jalan stasiun banyak warung. Kami sarapan makanan khas Kediri, pecel sambel tumpang. Kata kakak saya sebenarnya kalo malam itu enakan ke jalan Dhoho.. disitu banyak banget pilihan wisata kulinernya. Pas sarapan itu baru ketauan kalo tiket ke Kiara Condongnya dari Kertosono, berarti kami harus naik kereta ke Kertosono dulu :(
Menjelang siangnya saya langsung beli 3 tiket ke Kertosono, yang tersisa hanya jam 12.30 siang.
Jam 11 saya dan Rani sudah membereskan barang-barang dan bersiap check out. Ternyata kakak saya sudah berangkat ke masjid untuk shalat jumat. Kamarnya malah dikunci, jadi saya ga bisa masuk untuk membereskan barang-barangnya. Parahnya, saat saya bertanya sama ibu-ibu yang jualan makanan di sekitar stasiun, ternyata shalat jumat disitu selesainya sekitar jam 12.45an...

Jam 12.15 saya check out dari kamar sedangkan travelmate saya sudah berangkat duluan ke stasiun. Saya masih di depan masjid nungguin kakak saya. Jam 12.20, kalo saja ga inget bahwa mendengarkan sidang jumat adalah wajib mungkin saya udah nelpon kakak saya. Jam 12.33 kereta Dhoho Penataran sudah datang, akhirnya shalat jumat selesai, saya dan kakak saya langsung lari-lari balik ke penginapan buat beresin barang-barangnya dan check out. Kita lari-lari ke stasiun, untung petugas stasiunnya tau kami sudah ketinggalan kereta kemarin jadi kereta yang sekarang masih belum dibolehin jalan. Naik, duduk, selamat. Alhamdulillah..

Jam 14.30 kami berganti kereta Kahuripan di stasiun Kertosono. Nah, kalo di postingan sebelumnya saya tulis pengasong, pengamen, dan pengemis ga boleh naik kereta ekspres, ternyata ga berlaku untuk kelas ekonomi di wilayah Jawa Timur. Kereta dari Malang yang kami naiki kemarin pun memang banyak pengasong dkk. Disini ternyata masih legal bagi mereka mencari duit di atas kereta. Sorenya, begitu kami memasuki wilayah Jawa Tengah, kami makin sulit menemukan para pengasong dkk. Ternyata petugas-petugasnya (Polsuska) sangat ketat mengawasi. Bahkan saat saya dan kakak saya ngobrol di bangku lain (saat itu kereta masih belum banyak penumpang, sehingga banyak bangku yang masih kosong), tiba-tiba datang seorang ibu yang duduk di samping saya membawa termos dan puluhan kopi sachet yang dibungkus kresek berlapis. Merasa belum cukup aman, ibu itu juga ngambil topi kakak saya untuk menutup barang dagangannya tadi. Saya akhirnya nanya, "ada apa, bu?" "Aduh, maaf ya mas, mbak.. ini saya lagi sembunyi dari petugas. Ntar sampean bilang aja ini punya sampean, haduh.. takut aku, mbak.."

Tanpa diminta pun ibu itu langsung curhat pernah dipaksa ikut sidang supaya ga jualan lagi di area stasiun dan kereta, juga ngeluh soal kebijakan PTKAI yang dirasa merugikan rakyat kecil seperti mereka. Ga pake lama, ibu-ibu ini manggil temen-temen asongannya yang lain, jadilah tempat saya dan kakak dikerubuti ibu-ibu yang kemudian merencanakan bakal sembunyi di WC begitu ada petugas yang memeriksa.

Semakin ke barat, kereta semakin penuh..akhirnya saya dan kakak balik ke tempat kami. Sempit sih, bertiga.. daaaan.. kami masih harus duduk selama 15jam,  tapi saya nyaman2 aja.. kalo ngantuk nyander ke kanan ada Rani, ke kiri ada pundak kakak saya, hehee..


nyambung (lagi) dulu yak..


Read More...

Minggu, 24 November 2013

my first train

Leave a Comment
3 minggu lebih ga nulis. Okesip! Jitak aja saya kalo ketemu ya...

Tapi sebelumnya, ijinkanlah saya untuk menuliskan kisah ini sebagai pembelaan diri #apalahini

Begini kawan, tau kan pas ibu saya datang waktu saya sakit itu? Nah.. sebagai anak yang berbakti (cih!) tentu saja saya harus meluangkan lebih banyak waktu untuk beristirahat, menemani dan mengantar ibu saya yang sudah datang jauh-jauh dari penjuru timur sana. Saya ijin ga ngelesi, ijin ga ikut kegiatan dan rapat, termasuk mengurangi kemesraan dengan si Fikar, laptop saya ini.

Setelah masa-masa pemulihan, saya diminta ibu untuk ikut ke tempat mbah saya. Awalnya saya menolak karena semasa saya sakit itu sudah banyak sekali agenda dan tanggungjawab yang saya tinggalkan, tapi ibu saya bilang hanya dua hari, ditambah lagi ternyata saya sudah lebih dari dua tahun ga datang menyambangi mbah saya. ooke, saya setuju. Di luar dugaan, ibu saya ngajak naik kereta api, haaa.. ini surprise banget karena biasanya kami naik travel ke Solo.. 

Dan besoknya saya beneran naik kereta api! My dream comes true!! Hahaaa... ok, katakanlah saya udik, tapi ini benar-benar pengalaman pertama saya naik gerbong panjang yang ditarik lokomotif. Asik. Sumpah. 


Kereta yang kami naiki adalah Malioboro Ekspres, tujuan Malang Kota Baru - Tugu Yogyakarta. Kereta ini udah pewe banget... tiketnya lumayan mahal sih, tapi sebanding dengan kenyamanan dan pelayanannya. Pedagang asongan, pengemis, dan pengamen juga tidak diperbolehkan mencari nafkah di atas kereta ini.

Kami turun di stasiun Solo Balapan (padahal saya sempat dalam hati berharap kami ikut bablas sampai ke Jogja), lalu melanjutkan perjalanan ke rumah mbah. 


Oiya.. stasiun Solo Balapan ini keren loh. Selain bersih dan nyaman... (jadi terkesan romantis abis pas malem) wifinya juga kenceng bangeeeet... asik buat nungguin kereta.
I love this trip banget pokonya mah.. soalnya hari itu saya merasakan ngeteng, mulai dari naik kereta api, naik becak, naik bis.

Setelah 3 hari sampai di Malang, saya kembali ngeteng naik kereta api ke Bandung. Gimana ceritanya?
see the next post yes 


Read More...

Senin, 04 November 2013

Mum's Love Power

Leave a Comment
Jumat 25.10.13
Saat di sekolah hari itu badan udah kerasa ga enak.. bawaannya capek mulu, jantung berdebar kelewat cepat juga, padahal kegiatannya ga terlalu nguras tenaga. Akhirnya pulang, memutuskan beristirahat saja dan terpaksa ijin 2 kegiatan setelahnya.

Sabtu, 26.10.13
Hari ini teman-teman wisuda, sejak awal memang ga pengen ke kampus sih.. ternyata keadaan tubuh emang mendukung buat ga ke kampus. Suhu tubuh makin panas dan kepala udah pusing aja. Ijin lagi ga ikut koordinasi.
Malamnya badan lumayan agak enakan dan akhirnya memutuskan minum paracetamol soalnya besok pagi harus membina dan ke CFD. 

Ahad, 27.10.13
Pagi jam 6 udah berangkat ke YASA, trus jam 8 meluncur k CFD dan subhanallah... cuaca cerah bahkan cenderung terik hari itu, (atau perasaan saya saja?)
Napas aja ngos-ngosan.. kenapa saya ini?

Senin, 28.10.13
Inilah puncaknya... suhu badan udah panas sepanas-panasnya.. pun kepala pusing sepusing-pusingnya seakan dunia berputar. Mulut pahit sehingga makanan apapun terasa tak enak. Ga bisa ngapa-ngapain selain gulang-guling di kasur. Saya menebak sendiri, sepertinya ini malaria. Hampir nekat minum obat malaria, tapi seorang teman menyarankan untuk ke dokter dulu besok pagi.
Saya ga bisa tidur sepanjang malam itu, panas sekali.

Selasa, 29.10.13
Setelah menunggu-konsultasi dengan dokter-cek darah-menunggu-konsultasi dengan dokter di RSIU barulah ketahuan kalo sebenarnya saya kena demam berdarah dengue atau DBD (bukan Desain Basis Data). Shocked! Dokter bilang akan langsung mengurus surat keterangan rawat inap, tapi saya ga mau. bukan takut dengan jarum infus,kalopun jadi itu bukan pertama kalinya saya mondok di RS. bukan tidak peduli dengan keadaan diri sendiri, tapi bukankah sangat menyeramkan kalo harus terikat dengan selang infus selama beberapa puluh (atau ratus mungkin) jam tanpa ada kepastian ada yang terus menemani? itu crappy sekali kan.. saya benci perasaan yang muncul bahwa belum ada satu orang pun yang bisa saya andalkan sepenuhnya di sini, saat ini. 

Rabu 30.10.13
hari ini badan kerasa enteng banget... entah karena emang berat badan terjun bebas atau saya aka segera sembuh. pagi-pagi minum jus jambu biji dan nontonin temen2 yang masak buat saya. siangnya dikit minum jus jambu biji lagi. lalu petang datang mbak Karni, asisten ibu kost yang berpesan kalo besok harus cek darah lagi dan hasilnya diperlihatkan ke bapak. oiya, saya sudah cerita belum kalo bapak kost saya dokter spesialis patologi klinik? yah begitulah. 

Kamis 31.10.13
Jam 2 dini hari saya terbangun karena rasa mual. setelah itu tak terhitung berapa kali saya bolak-balik ke kamar mandi untuk (maap) muntah sampai pagi, sampai benar-benar tak ada lagi yang bisa saya keluarkan.
Jam 9 saya kembali k RSIU untuk cek darah. jarum suntik sudah dimasukkan ke pembuluh arteri lengan kanan saya, tapi tak ada setetes darah pun yang keluar. akhirnya ganti jarum dan berpindah ke lengan sebelah kiri, dengan gerakan tambahan memutar-mutar jarum dan mengurut pangkal lengan, tapi sama saja, nihil. akhirnya darah diambil dari jari manis kanan dan itu pun harus dikeluarkan setetes demi setetes.
Hasil cek darah tadi kemudian diserahkan kepada bapak kost saya beserta obat yang tengah saya minum dari dokter RS. kata bapak kost saya, berhenti dulu minum jus jambu & pocari sweat, itu yang bikin mual. Obat dari dokter diganti obat baru. untuk dehidrasi minum air gula + garam atau air madu. Malamnya si calon dokter Rohma datang. dia maksa abis ngebawa saya ke UGD RSSA. kalo ga segera, bisa pendarahan katanya.

Jumat 01.11.13
Saya tetap bertahan biar ga ke nginap ke RS, makanya nurut aja disuruh periksa darah buat ngukur trombo lagi. Tapi kali ini periksanya di lab dr. Hartojo saja. Ternyata hasilnya udah lumayan bagus, trombo udah naik walau sedikit. Kata dokternya yang penting harus banyak makan dan minum biar ga dehidrasi. 

Sabtu 02.11.13
Ibu saya bilang akan segera datang dan beneran malamnya langsung dateng. 

Ahad 03.11.13
Saya langsung sembuh gegara the power of mother. Hahahaa... emang ya..cinta ibu itu ga ada lawannya :D







Read More...

Jumat, 25 Oktober 2013

di dunia ini, ada....

Leave a Comment
di dunia ini, ada orang yang dalam sekejap beli hape seharga nyaris 3juta sementara ada orang lain ngumpulin duit 3 tahun buat pulang kampung.

di dunia ini, ada orang yang bertaruh nyawa gali pasir di sungai deras seharian demi 5ribu perak sementara ada orang lain yang cukup ngebully di teve udah dibayar jutaan.

di dunia ini, ada orang yang bangga tiap akhir pekan makan di mall, sementara ada orang yang harus mengorek-orek tempat sampah untuk mengganjal perut yang sudah kosong 2 hari.

di dunia ini, ada yang ketawa-ketawa nonton acara orang saling menghina sementara ada yang nangis-nangis menyadari bobroknya mental pertelevisian.

di dunia ini ada yang asik dua-duaan berpegang tangan tanpa tanggungjawab, sementara ada yang dicap jual mahal karena mencoba patuh perintah Tuhannya.


Anda yang mana?


Read More...

Rabu, 23 Oktober 2013

Saat Ujian itu Datang...

Leave a Comment
All the things around stressed you now. When you feel nobody care, nobody said "here is my shoulder, lean it back" and you have to do it all alone.
You waiting for a hand, but it never comes. You feel so weak, and you don't know what you have to do. 

Sesungguhnya kau sedang dalam kondisi yang runyam, tertekan, bingung, dan tak tau harus bagaimana. Fisikmu dari luar keliatan baik-baik saja, tapi kondisi ruhiyahmu sedang sakit, tak ada yang tau -hanya kau dan Tuhan mu-. Kau tak apa maksud semua ujian ini, tapi, dibawah alam sadarmu kau tau bahwa ujian itu adalah tanda Tuhan sedang memperhatikanmu, perhatianNya sedang terfokus padamu. Inilah kesempatanmu, mungkin jika lulus kau akan mendapat hadiah, mungkin pula kau akan naik kelas, mungkin juga ini sebagai penggugur dosa.
Lalu kau teringat apa kata Allah bahwa semua muslim yang mengaku dirinya beriman pasti akan diuji:
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan: “Kami telah beriman” padahal mereka belum lagi diuji?" (QS Al-Ankabut: 2)
"Apakah kalian mengira akan dapat masuk surga, padahal belum lagi terbukti bagi Allah orang-orang yang berjuang di antara kalian, begitu pun orang-orang yang tabah?" (QS Ali Imran: 142)
"Sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, hingga terbuktilah bagi Allah orang-orang yang benar dan terbukti pula orang-orang yang dusta." (QS Al-Ankabut: 3)
Saat segala macam cobaan silih berganti menerpamu dari arah mana saja, tetaplah berdiri tegap. Saat kau tak tau harus cerita ke siapa, karena orang tua berada jauh dan kau tak ingin membuat beliau-beliau makin khawatir dengan anak bungsunya yang sendirian di rantau. Ingin bercerita ke teman pun kau tak tau apa mereka bersedia meluangkan waktu dan hati untuk mendengarkanmu, kau terlalu takut untuk mencoba. Akhirnya kau memilih diam, mencoba tetap bersabar, dan tidak mengeluh kepada manusia.

Kalau kau penat, kau boleh menangis 1 atau dua kali.
Lalu teruslah tersenyum, kuatkan kembali ruhiyahmu, tegakkan kembali shalat di malam-malam, perbanyak tilawah sebagai asy-syifa', keluarkan sedekah yang kemarin sempat kau tahan, dan tetaplah berdoa meminta pundak yang jauh lebih kuat.

Jangan patah arang, percaya saja, apapun hikmah dari semua kejadian yang datang bertubi-tubi ini pasti akan ada ibrah yang diambil untuk makin mendewasakanmu. Kau adalah orang yang kuat dan kau percaya bahwa Allah ga akan memberikan cobaan diluar batas kemampuanmu. Tetaplah khuznudzan padaNya,


Read More...

Minggu, 20 Oktober 2013

let's talk and listen..

Leave a Comment
Komunikasi mungkin adalah seni yang paling sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana menyampaikan dan menerima informasi melalui bahasa teks, isyarat, atau yang paling mudah: verbal. Maka dari itu tak lepas pula dari berbicara dan mendengar.

Makin kesini di dunia ini, orang-orang merasai dirinya kelewat tinggi, merasa setiap kata yang dikeluarkannya penting maksimal dan harus didengarkan. Semakin banyak berbicara dan semakin sedikit pula mendengarkan. Hal ini yang sering menimbulkan kesalahpahaman atau misunderstanding. Padahal dam Islam, agama yang rahmatan lil alamiin, pun sudah diatur bagaimana adab-adab berbicara dan mendengarkan saat berkomunikasi dengan orang lain.

(gambar dari sini)

Berikut adab berbicara:
Berbicaralah yang simple. Gausah sok-sokan pakai istilah-istilah keren dan intelektual kaya' yang di teve kemarin-kemarin kalo emang ga cocok dan lawan bicara ga paham. Inget ya, apa yang dibicarakan itu penting, tapi bagaimana kita menyampaikannya juga ga kalah penting. 

Jangan mengulang-ulang kalimat, kecuali untuk benar-benar memberi penekanan makna dan pesan. Sebel kan ya kalo ada orang yang ngomongnya itu-itu aja. Ih, jangan sampai juga lah.. udah ngomong panjang lebar tapi ga kena-kena juga ujung pembicaraan itu apa. Makanya dalam hal ini kekayaan diksi dan keanekaragaman kata juga penting untuk dimiliki.
Sebaik-baiknya ucapan adalah yang singkat dan memberi arti, sedangkan seburuk-buruknya ucapan adalah yang panjang dan membosankan.

Apa yang diucapkan harus hasan, tidak boleh munkar. Cirinya gimana? Selalu membawa unsur kebaikan, meninggalkan pembicaraan yang tidak bermanfaat dan bukan hak kita semisal gosip atau ghibah, dan harus tetap menyebarkan salam.

sedangkan untuk adab mendengarkan yaitu:
Diam dan mendengarkan sehingga ucapan tak membaur dan bisa dipahami. Kalo sama-sama ngomong, siapa yang ndengerin kan?

Tidak memotong pembicaraan, apalagi hanya bermaksud untuk menguasai forum.

Menghadapkan wajah kepada pembicara. Kita tentunya senang apabila orang yang kita aja bicara dengan serius mendengarkan, tapi ada beberapa orang yang tidak bisa terlalu lama menatap wajah lawan bicara apalagi jika lawan jenis. Nah, tips untuk mengatasinya tanpa membuat lawan bicara merasa terabaikan adalah dengan menatapnya bukan di mata, tapi di dahi atau belakang kepalanya, ga perlu lama-lama, setelah itu alihkan pandangan, menunduk atau ke arah lain.

Tidak menunjukkan wajah lebih tau dari pembicara karena bisa lahir sifat sombong.


Yuk, perbaiki cara berbicara dan mendengarkan kita agar lebih santun, kan sudah ada tuntunannya dalam Islam. Islam itu dihidupi ya, bukan cuma ditunjukkan.


Read More...

Sabtu, 12 Oktober 2013

my Fav Films

Leave a Comment
MalAh... malam Ahad. Berdosa rasanya jika membicarakan sesuatu yang serius dan berat kan? Hahaa... jadi ceritanya sepulang tadi saya memeriksa beberapa berkas di harddisk. Lalu tanpa disengaja, terbukalah sebuah folder yang lama tak tersentuh. Folder yang menarik dan menghanyutkan. Bukaaaaan, bukan... bukan folder skripsi saya, kan saya udah bilang pamali ngomong seriusan malam Ahad gini, ini adalah folder berisi koleksi film-film saya, hehee...

Saya termasuk penggemar film, tapi tidak semua genre akan saya tonton. Saya termasuk orang yang ketat memilih dan memilah jenis film yang layak dan tak layak tonton. Nah, sekarang saya akan membocorkan sedikit rahasia beberapa film favorit saya sepanjang masa sampai Oktober 2013 ini.

1. Di urutan pertama, ada film Band of Brothers dari genre film action. 


This is a perfect war film. Film perang awesome garapan David Nutter. Ceritanya based on true story seputaran pasukan tentara Amerika di kancah Perang Dunia II. Saya suka banget sama penataan latar, effect, sampai soundnya. Keren. Dan yang paling saya suka adalah meski ini adalah film perang, tapi penampakan adegan berdarah-darahnya minimalis banget, tapi tetap seru dan greget. Adegan meninggal juga termasuk yang 'sopan' gitu, beda dengan film "Saving Private Ryan" yang agak-agak scrappy dengan perut terburai, darah muncrat kemana-mana, kepala kepotong, dll.
Trus sebelum film juga ada penuturan dari para veteran tentara perang, keren deh. Coba deh cerita kemerdekaan RI juga difilmkan kaya' gini.

2. Di urutan kedua ada film Life of Pi. Film India tanpa nyanyi-nyanyi dan joget-joget ga jelas. Langka. 

Pernah baca "The Old Man and the Sea" karya Ernest Hermingway (semoga saya tidak salah menuliskan namanya)?  Iya hampir sama, ceritanya lebih banyak berlatar dan fokus di laut. Banyak perenungan dan falsafah hidup yang akhirnya didapat dari situ.
Suka sama pesan yang disampaikan, mulai dari taktik si Pi mengubah nama panggilannya dari Pissin menjadi Pi, pencarian agamanya, sampai bagaimana dia bertahan hidup selama berbulan-bulan di atas sekoci bersama seekor harimau bernama Richard Parker. Effect animasinya itu juga lho... keren.   


3. Film ketiga ada UP. Film animasi lucu dan menghibur. Ada Russel si bocah pramuka nggemesin yang mukanya pipi semua dan Mr. Fredickson yang terikat janji dengan istrinya untuk pergi ke Paradise Falls. Animasinya bagus dan ga ngebosenin. Apalagi si Russel itu beneran menghibur deh...


4. Berikutnya masih film animasi, 5cm per Second.  Ini bukan tentang naik-naik gunung Semeru itu loh, beda. Ini film garapan Jepang tentang cinta pertama. Udah lama sih releasenya, sekitar tahun 2005 gitu, tapi sumpah ya, animasinya keren bangets. Beautiful view dari awal sampai akhir. 


5cm per second itu sendiri adalah kecepatan helai sakura yang jatuh ke tanah. Gegara nonton film inilah saya pengen ke Jepang liat bunga sakura dan naik kereta peluru (Shinkansen). Suka banget sama viewnya Jepang di film ini, lengkap dari perumahan, laut, padang rumput, sampai peluncuran roket dan ada milkiway-nya.


5. And jeng, jeng, jeng... film terakhir di postingan ini adalah Taken. It's like Finding Nemo for adults ya, hehe... tentang seorang ayah yang keren banget mau nyari putrinya yang diculik sampai ketemu. Ayahnya yang super keren itu memang bekas mata-mata (Saya juga penggemar film 007, Die Hard, dan Mission Impossible). Segala cara dia lakukan untuk menemukan putrinya. An awesome dad, huh?





Itu tadi 5 film keren sepanjang masa yang masih suka saya tonton berulang-ulang. Sebenarnya masih banyaaaaak banget film-film keren lainnya yang saya suka. Tapi cukuplah dulu ya untuk kali ini... Kalo kalian tau film-film ok dan layak tonton, boleh kok rekom di komen yah.. 
Matur tengkyuu~~

Read More...

Jumat, 11 Oktober 2013

ini hanya fiksi (11)

Leave a Comment
Kau dan aku adalah orang asing awalnya. Kita saling tak tau menu makan siang favorit, bahkan secuil nama. Kau dan aku adalah orang asing di tengah deru semesta ini. Tak pernah saling kenal sebelumnya. Tak juga bertemu, apalagi saling memeluk rindu.

Matahari tetap saja terbit dan tenggelam, aku bosan dan mencari teman berkata. Suatu kali kau dan aku terjebak di tengah rintik di kota kita, aku bertanya, "saat hujan, apa yang sebaiknya dilakukan?"

Kau menoleh, memutar mata dan menyiapkan jawab.

"Aku suka menonton bulir-bulirnya menetes di jendela besar, sambil menyesap secangkir susu coklat panas. Aku suka mengeluarkan tanganku dari jendela bis untuk menangkap tetesnya. Aku juga suka berdiri diam di tengah hujan, membayangkan bumi tengah diguyur penyiram bunga raksasa. Tapi yang paling aku suka adalah melantunkan bait-bait doa, yang akan melaju ke langit bersama doamu, lalu seperti hari ini, kita bertemu."

Aku menunduk, malu merona merah beranakpinak di pipiku. Kau juga diam. Kita kikuk dalam rasa.

Hujan reda. Aku pamit mengatur langkah. Lalu kita menjadi orang asing dalam kehidupan masing-masing. Jalan masih panjang, dan mungkin, di ujung sana kita akan jumpa lagi.





Read More...

Kamis, 10 Oktober 2013

ulang tahun

Leave a Comment
Rasanya selalu menyenangkan saat berbagi. Apalagi dengan orang-orang terdekat yang kau sayangi. Well, jadi sebenarnya saudari saya, Firda sudah mengulang tanggal lahirnya bulan September lalu. Tapi karena tercover beberapa kegiatan (maha penting :P) akhirnya saya baru bisa memberikan hadiah untuknya Rabu (9/10) kemarin.



Sederhana, tapi senang sekali rasanya jika kau tau bahwa dia sangat menyukai apapun yang kau berikan.
Turut bersedih atas jatah umur yang berkurang, dear. Semoga sisanya itu semakin bermanfaat dan berkah untukmu dan untuk umat.

Doa yang berselimut rapi bungkus kertas kado.


n.b:
spesial in this note: Firda Silvia


Read More...

Rabu, 09 Oktober 2013

sebal

Leave a Comment
Hari Raya Idul Adha hampir tiba. Temen-temen sibuk berencana jadwal pulang, dan aku sebal. Karena mereka dengan sengaja memamerkan apa saja kebiasaan mereka dirumah saat di depanku, lalu bertanya apa yang akan aku lakukan sendirian di sini.
Lalu mereka tertawa melihat aku sebal, dan aku makin sebal rasanya.


Read More...

Selasa, 08 Oktober 2013

Pedagang atau Pendidik?

Leave a Comment
Pagi ini terbuat dari secangkir susu coklat hangat dan "nyasar" di salah satu artikel yang menuliskan hal-hal keren dan mencengangkan tentang pendidikan. Lalu tersebutlah sebuah nama, Chris Langan. Karena penasaran, akhirnya saya googling dan berkenalan dengannya. 

Everybody pasti kenal Albert Einstein, ya kan? Yups, si bapak jenius dengan teori relativitasnya. Tau berapa IQnya? 150.
Sekarang, kalian tau Chris Langan? tidak tau? yasudah... tapi saya akan memberi tau bahwa orang yang ini mempunyai IQ 195. Sempurna! Lalu, kenapa dia tak semega dan semenyejarah Eintein?

Chris lahir dan besar di keluarga yang sangat miskin dan semrawut. Dan hal ini tentu saja membuat pendidikannya terbengkalai. Suatu kali ia mendapat beasiswa di sebuah universitas besar di Oregon. Semester awal nilainya bertabur A, namun semester berikutnya nilainya F semua, beasiswanya dicabut karena alasan yang ga masuk akal, ibunya lalai mengirimkan surat keterangan miskin dan mengaku bingung cara mengisi formulir beasiswanya. Akhirnya 2 kata: drop out. Kemudian dia pernah mencoba kuliah lagi, tapi lagi-lagi drop out karena masalah ekonomi. Akhirnya dia bekerja di pusat kebugaran dan terkenal karena ototnya, bukan otaknya.  

Nah, beda dengan Einstein yang meskipun pernah dicap (maap) tolol oleh gurunya saat bersekolah, namun ibunya selalu percaya anaknya bakal jadi orang besar dan memberikan semua perhatian dan apapun yang dibutuhkan sang anak untuk bereksperimen. 

Ada penelitian menarik seorang sosiolog Amerika bernama Annete Lereau, ini kutipannya: "Keluarga miskin biasanya membiarkan saja anaknya tumbuh sendiri. Akibat tekanan ekonomi, para orangtua miskin tak memiliki waktu dan uang untuk memberikan perhatian lebih pada kebutuhan anaknya. Mereka juga sangat percaya pada bakat bawaan. Jika anaknya memang cerdas, sang anak dipercaya akan menemukan sendiri jalannya menjadi insinyur atau profesor. Tetapi jika tak berbakat, mau dipoles seperti apapun juga tidak akan bersinar. Masalah lainnya mereka menularkan ketidakpercayaan diri, apatisme, dan kecurigaan pada lingkungan.
Keluarga-keluarga kaya justru sebaliknya, mendatangi guru untuk berdiskusi tentang nilai sang anak atau sekedar menunggui anaknya di pinggir kolam renang atau les piano. Ini bukan bentuk pemanjaan, tetapi pola pengasuhan terpadu (concerted cultivation). "

Kembali menyeberang ke negeri kita sendiri, Indonesia, dimana jumlah orang kaya dan miskin sangat jomplang bedanya. Baru-baru saya membaca tentang pernyataan om Jusuf Kalla yang keras mendukung UN tetap ada. Selepas itu saya setuju, karena bagi saya pribadi UN adalah bentuk evaluasi dari pendidikan formal di sekolah, tapi harusnya tidak menjadi filtering untuk menentukan siswa lulus atau tidak, atau bahkan yang ekstrim: pintar atau bodoh. Namun, pagi ini saya dikagetkan dengan pernyataan Om JK di sebuah gambar, yang berbunyi: "Bila tidak dipaksa maka anak tidak akan belajar. Jangan permisif! Lebih baik seribu anak stress daripada sejuta anak bodoh."


Khusus kalimat terakhir itu... insane.
Saya rasa om JK ngukur dari dirinya sendiri, tentu saja dia belum pernah merasakan pengalaman sekolah seperti Chris Langan, secara dia berkembang di keluarga kaya dan serba ada, mudah mendapatkan sekolah dengan fasilitas lengkap.
Yaudah sih, om JK memang bukan pendidik, toh dia pengusaha, makanya dia mendukung program mobil murah, soalnya dia yang jualan mobil.

Yang namanya pemaksaan tentu saja ga baik, apalagi di usia-usia dini. Itu bakal membelenggu kreativitas dan melahirkan manusia-manusia pemaksa seperti robot dan gemar menyelesaikan perbedaan-perbedaan dengan kekerasan.
Singa sirkus akan mau melewati lingkaran api jika terus-terusan dipaksa dan diancam dengan cambuk atau cemeti oleh pelatihnya, tapi tentu saja kita akan menyebut singa itu terlatih, bukan terdidik. Begitu juga dengan belajar, jika terbiasa menggunakan kekerasan untuk memaksa siswa belajar, yang akan diingat siswa tentang belajar adalah kekerasan itu sendiri, bahkan dia mungkin akan membenci belajar karenanya.

"Jangan melatih anak untuk belajar melalui paksaan atau kekerasan, tetapi arahkan mereka ke sana dengan sesuatu yang menghibur pikiran mereka, sehingga dengan demikian Anda menjadi semakin lebih mudah menemukan dengan akurat bakat kejeniusan mereka masing-masing."
(Platon)

"Semua orang terlahir jenius. Tetapi jika engkau memaksa seekor ikan harus punya kemampuan memanjat pohon, maka ikan itu akan menghabiskan seluruh hidupnya untuk mempercayai bahwa dirinya bodoh."
(Albert Einstein)


Read More...

Sabtu, 05 Oktober 2013

Ibu Karier

Leave a Comment
Jumat kemarin (04/10) saya mempunyai 5 jam privat bersama AM Edukasi TELKOM Malang, Bu Tutik Sri Astutik. Jadi singkat ceritanya saya kemarin sebagai pengamat untuk sosialisasi internet pendidikan dari TELKOM di Kantor Pendidikan Batu, saya harus tau siapa saja audience-nya dan bagaimana menangani pertanyaan-pertanyaan yang mungkin mereka ajukan sebelum nanti saya akan diterjunkan seorang diri ke lapangan.

Sebenarnya itu adalah pertemuan kedua saya dengan bu Tutik. Jadi banyak hal yang kami bicarakan sebagai perkenalan dalam perjalanan. Usai memberikan sosialisasi, kami mampir ke Bakso Damas SoeHat sebelum balik ke kantor TELKOM. Dan dari percakapan saat makan bakso itulah saya belajar banyak hal tentang jadi 'ibu berkarier' dari beliau.

Bu Tutik: mbak Nursih nanti kerja di Malang atau balik ke Biak?
Saya: Saya mau tinggal di Malang beberapa saat lagi, bu... setelah itu mungkin nanti saya akan balik ke Biak.
Bu Tutik: Disana masih banyak lapangan pekerjaan di bidang apa saja? Rekanku yang dipindah ke Papua kok pada ga betah ya..
Saya: sekarang disana itu masih butuh banyak tenaga pengajar sama tenaga medis, bu. 
Bu Tutik: oh iya.. bagus itu. Mbak Nursih kan orangnya sabar ngadepin anak-anak sih, jadi guru lak cocok mbak.. 
Saya: hehee.. enggak kok, Bu.. saya aslinya juga ga sabaran, tapi emang sehari-hari mainnya sama pelajar-pelajar semua.
bu Tutik: Anakku 3, mbak... laki-laki semua. Susah jadi orang tua, mbak... Waktu jaman-jamannya video Ariel itu, anakku yang paling gede aku tanyain dia ikut nonton apa tidak. Katanya udah nonton juga, tapi ya udah gitu aja. Ya aku percaya dan kalo dia udah ngaku gitu berarti kan dia udah jujur. 
Kita kan ga pernah tau ya mbak.. nanti saat besar anak kita jadi apa. Yang bisa kita lakukan sekarang sebagai orang tua ya berusaha agar kita bisa menjaga mereka tetep di track yang bener. 
Saya: yang gede itu kelas berapa, bu?
Bu Tutik: kelas 3 SMP. Kadang suka feeling guilty juga ninggalin mereka kerja dari subuh sampai maghrib, tapi gimana ya, mbak... aku udah kerja 16 tahun dan rasanya kalo ga kerja itu ga percaya diri sama lingkungan.
Lagipula dari dulu didikan dari ibuku itu perempuan harus kerja. Dua kakak perempuan ku juga kerja. Bukan karena ga puas sama gaji yang dikasih suami, yah, kita sih selalu mengharap yang baik-baik... suami sehat terus, karirnya bagus, ga selingkuh.. tapi kita kan juga harus mempersiapkan diri for the worst things kan? 
Saya: iya, bu... Ibu saya juga ngajarinnya gitu. Walaupun ibu saya ga kerja kantoran, tapi alhamdulillah ibu saya juga bisa berpenghasilan meski di rumah.
Bu Tutik: oh, jualan di rumah ya, mbak? Bagus itu. jadi anak-anaknya tetep kepegang. Tapi kalo aku sih dari dulu di didiknya harus belajar yang bener, kuliah yang bener, biar dapat kerjaan yang baik, makanya bisa jadi sampai kaya' sekarang ini. Ada temenku dulu... ga kerja, jadi cuma semata-mata ngarep gaji suami, trus ga disangka suaminya meninggal. Jadi tumbang kan, tiba-tiba ga ada masukan sama sekali, akhirnya ya mau ga mau cari kerjaan serampangan, jadi satpam sekarang.

(obrolan kami masih panjang, tapi secara garis besar dan penting, sudah terekam di atas) 
(gambar dari sini)

Saya secara pribadi setuju dengan bu Tutik, seenggaknya jadi perempuan harus mempersiapkan untuk hal-hal yang terburuk. Supaya kalo ada hal-hal buruk yang terjadi kita ga sepenuhnya limbung dan tetap bisa melanjutkan hidup. Tapi ya tetep, keluarga nomor 1. Ga boleh mengabaikan hak suami dan anak-anak jadi keteteran. Bahkan untuk bekerja dan keluar dari rumah nanti kita sebagai istri kan harus dengan seizin suami. 
Saya sih pengen punya cafe baca, dibikinnya deket rumah aja, jadi gampang ngawasinnya. Trus pengen juga jadi pendidik, pendidik anak-anak sendiri yang utama, tapi boleh juga sambil ngedidik anak orang lain. Hehee :D




Read More...