Sabtu, 12 Juni 2010

KELUHAN MALAM

Leave a Comment
Malam tersedu kala bintang mengayuh pergi.
dengan lirih berucap, akankah jumpa kau esok?
atau mungkin esok, esok, dan esoknya?
Oh… mungkin juga lusanya?

ingin kusanjung paras cinta selalu, keluh malam.
andai perasaan ini tertuang pada sang bintang……
tiap detik kerinduan mencekik leherku.
cemburu membakar hati hingga menghanguskan akalku…
bosan menyiksaku dengan kejamnya…mencoba membunuhku
Ah, bagaimana ini?, keluh malam

Melihatmu bagai air, mungkin juga obat bagi rentaku
mencium nafasmu juga bisa tenangkan jiwa.
saat mimpi membuai, asa bersemi melampaui mampuku….

Melewati tiga abad sendiri ini sudah tentu menguras rasaku, keluh malam.
Malam terus mengeluh hingga hatinya marah.
terus mengeluh hingga makin pekat.
terus mengeluh hingga kehabisan kata-kata.
Dan hanya malam…., terus mengeluh, meratapi sang bintang.

0 komentar:

Posting Komentar