Senin, 18 Maret 2013

ini hanya fiksi (4)

Leave a Comment
Perempuan


Mereka yang dengan suka hati menarik benang-benang merah,
lalu diam-diam menyimpulkannya sendiri, hanya pada asumsi.
Mereka yang bahkan bisa (pura-pura) bahagia dengan menipu diri sendiri,
mengatakan suka, agar menyenangkan hati.

Perempuan dan asumsi sepertinya memang berjodoh,
seakan roti dan margarin blueband seperti iklan di tivi.
Dan yang paling berbahaya tentu saja asumsi bahwa si dia suka,
lalu secepat mungkin terus menimbun harapan, lupa bahwa itu hanya asumsi
tak sadar ada pepatah lama "killed by assumption"

ah, perempuan... dalam diamnya pun ada harapan.
berharap benar dan kemudian membaca tanda-tanda semesta.
Bahwa bintang bilang 'iya' dan angin pun setuju.

Jika melihat perempuan yang lebih cantik, mereka merasa tak aman,
Pergi ke salon kecantikan untuk memalsukan diri
lupa bahwa dia cantik dengan caranya hidup
terlupa bahwa cantik itu tergantung mata yang memandang,
melupakan bahwa cantik itu memancar dari segumpal daging yang disebut hati.

Perempuan dan perempuan ini peka sekali akan perasaan,
tapi mungkin mengacuhkan bahwa ada juga yang namanya logika.

Selamat berbahagia, perempuan!

0 komentar:

Posting Komentar