"Perempuan itu bukan tentang apa yang dia katakan, tapi tentang apa yang tidak dia katakan."
Banyak yang ingin terkatakan, tapi tak tahu harus dimulai dari mana dan ragu apa memang harus dikatakan.
Aku rindu obrolan berat dan dalam tanpa tema hilang sadar hingga lupa waktu, lalu kita tertawa. Aku rindu masa-masa aku bebas menceritakan mimpi-mimpi yang aku punya tanpa takut akan ditertawakan atau dilecehkan. Aku rindu saat-saat menceritakan ide-ide gila dan terliarku tanpa khawatir aku akan dikira aneh dan tidak normal.
Aku menahan untuk tidak bercerita, agar aku bisa mendengar cerita.
Tirai khaki emas sempurna menutup jendela gelap tanpa cela. Lampu kamarku masih menyala. Dan aku pun masih terjaga.
Kata-kata berlompatan di kubikel-kubikel otakku, dari satu cerita ke kejadian lain. Tak sepenuhnya aku pahami. Tapi ini jelas mengganggu.
Lubang hitam. Samudera Atlantik. Burung Merak. Roti panggang keju. Kue jahe. Pulau Kalimantan. Milky way. Asin. Skripsi. Mars. Rumah. Tulisan. Tanda tanya. Rumah baca. Buku biografi. Kawah Ijen. Kentang keju. Puding coklat. Hujan meteor. Anak jalanan. Seragam sekolah. Matahari terbit. Petir. Cinta. Padang rumput dan domba. Balon gas. Pasir pantai. Laptop. Penggaris bening. Tas rajut. Mobil 4WD. Sendal gunung. Risotto. Langit biru. Pipi merah jambu. Ikan remora. Kolam ikan. Rambut belah tengah. Bedug masjid. Google. Akad nikah. Alam semesta. Rumah singgah. Menara Eiffel. ........................... Kamu.
Malang, 16 September 2013
Selepas Tengah Malam.
0 komentar:
Posting Komentar