Jumat, 10 Mei 2013

ini hanya fiksi (7)

Leave a Comment
Aku bertanya-tanya pada diri, apa yang kucari? 


Setelah beberapa saat, aku mulai muak dengan semua rutinitas ini. Rupanya terlalu lama aku bersemayam dalam zona nyamanku. Hingga hari ini ada bosan dalam nyaman.
Aku capek. Bosan. Jenuuuuuh!
Seperti terhimpit di ruang besar nan luas, hanya ada aku seorang.
Seperti terpenjara dalam sarang emas, padahal aku adalah burung bebas.

Seutas pikiran dalam kepala berkata padaku, "Kau telah menjadi contoh nyata dari Hukum Gossen."
"Maksudmu?"
Pikiranku lalu berkicau, "Hukum Gossen bicara tentang tambahan kepuasan yang akan semakin menurun. Intinya, jika  suatu kebutuhan dipenuhi secara terus-menerus, maka akan terbit rasa bosan. Manusia itu, yah... manusia macam kalian itu terlalu manja, apa-apa minta dipenuhi, tapi tak pernah  merasa puas!"
Aku diam, pikiranku diam, semua diam.

Sudah, mari tinggalkan sejenak pikiranku itu, dia benar, tetapi aku tengah sebal, malas menanggapinya. 
Lalu datang sebersit perasaan menyapa, "Kau kenapa?"
"Aku capek berdiam, aku lelah berkeluh di pojokan, aku bosan dengan kenyamanan ini.... aku ingin terus berlari, terus menantang hidup, merasakan lagi ketidakpastian demi mencari kepastian. Aku tak ingin terus seperti ini, hanya berkutat dengan kehidupan dalam radius 15km, dengan semua orang yang aku kenal, dengan rumput dan pohon yang telah aku hapal. Aku ingin kembali merasakan degup jantung saat tak tau harus memilih jalan ke kanan atau ke kiri, penasaran dengan wajah-wajah asing siapa lagi yang akan aku temui, dan obrolan-obrolan tengah malam yang kaya hikmah." Aku meluber, menumpahkan semua uneg-uneg.
Perasaanku diam, tersenyum lebar, lalu bertanya pelan, "Kau sudah bersyukur untuk hari ini?"


Malang, 10 Mei 2012,
Pagi yang tak lagi dingin

0 komentar:

Posting Komentar