Rabu, 23 Oktober 2013

Saat Ujian itu Datang...

Leave a Comment
All the things around stressed you now. When you feel nobody care, nobody said "here is my shoulder, lean it back" and you have to do it all alone.
You waiting for a hand, but it never comes. You feel so weak, and you don't know what you have to do. 

Sesungguhnya kau sedang dalam kondisi yang runyam, tertekan, bingung, dan tak tau harus bagaimana. Fisikmu dari luar keliatan baik-baik saja, tapi kondisi ruhiyahmu sedang sakit, tak ada yang tau -hanya kau dan Tuhan mu-. Kau tak apa maksud semua ujian ini, tapi, dibawah alam sadarmu kau tau bahwa ujian itu adalah tanda Tuhan sedang memperhatikanmu, perhatianNya sedang terfokus padamu. Inilah kesempatanmu, mungkin jika lulus kau akan mendapat hadiah, mungkin pula kau akan naik kelas, mungkin juga ini sebagai penggugur dosa.
Lalu kau teringat apa kata Allah bahwa semua muslim yang mengaku dirinya beriman pasti akan diuji:
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan: “Kami telah beriman” padahal mereka belum lagi diuji?" (QS Al-Ankabut: 2)
"Apakah kalian mengira akan dapat masuk surga, padahal belum lagi terbukti bagi Allah orang-orang yang berjuang di antara kalian, begitu pun orang-orang yang tabah?" (QS Ali Imran: 142)
"Sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, hingga terbuktilah bagi Allah orang-orang yang benar dan terbukti pula orang-orang yang dusta." (QS Al-Ankabut: 3)
Saat segala macam cobaan silih berganti menerpamu dari arah mana saja, tetaplah berdiri tegap. Saat kau tak tau harus cerita ke siapa, karena orang tua berada jauh dan kau tak ingin membuat beliau-beliau makin khawatir dengan anak bungsunya yang sendirian di rantau. Ingin bercerita ke teman pun kau tak tau apa mereka bersedia meluangkan waktu dan hati untuk mendengarkanmu, kau terlalu takut untuk mencoba. Akhirnya kau memilih diam, mencoba tetap bersabar, dan tidak mengeluh kepada manusia.

Kalau kau penat, kau boleh menangis 1 atau dua kali.
Lalu teruslah tersenyum, kuatkan kembali ruhiyahmu, tegakkan kembali shalat di malam-malam, perbanyak tilawah sebagai asy-syifa', keluarkan sedekah yang kemarin sempat kau tahan, dan tetaplah berdoa meminta pundak yang jauh lebih kuat.

Jangan patah arang, percaya saja, apapun hikmah dari semua kejadian yang datang bertubi-tubi ini pasti akan ada ibrah yang diambil untuk makin mendewasakanmu. Kau adalah orang yang kuat dan kau percaya bahwa Allah ga akan memberikan cobaan diluar batas kemampuanmu. Tetaplah khuznudzan padaNya,


0 komentar:

Posting Komentar