Selasa, 08 April 2014

Bersyukur Lalu Berbahagialah!

Leave a Comment
"Bila masalah hidupmu masih seputar permasalahan patah hati, banyak tugas, dibenci orang, susah mudik, makanan tidak enak, sakit perut, kehabisan uang bulanan, tidak bisa ganti HP terbaru, tidak bisa jalan-jalan keluar kota, dan sejenisnya. Maka bersyukurlah, karena masalahmu adalah masalah sejuta umat. Dan karena berjuta-juta yang mengalaminya, berhentilah mengeluh. Karena mengeluh sama sekali tidak akan mengurangi semua itu.

Bila masalah hidupmu masih seperti tadi, mari saya ajak berjalan-jalan menemui sesuatu yang mungkin kamu kira hanya ada dalam novel, dalam cerita, atau sinema elektronik. Kalau kamu belum menemui hal-hal semacam itu, bersyukurlah karena mungkin Tuhan memang sengaja melindungimu.

Percayalah, hidup diluar dirimu tidak pernah baik-baik saja. Jika kamu bertemu teman-temanmu nampak begitu ceria. Mereka hanya tidak ingin orang lain tahu mengenai masalah hidupnya. Disimpannya rapat, ditangisinya kala sendiri di malam hari kesepian. 

Kau harus tahu sejenak, bahwa hidup di luar dirimu tidak pernah baik-baik saja. Di luar sana, di luar dirimu, terjadi di orang lain. Mereka mengalami hidup yang berat. Kehilangan keluarganya sejak kecil, tidak tahu siapa orang tuanya. Orang tua yang bercerai, keluarga yang broken home. Rumah tanpa lantai keramik dan dinding semen, melainkan tanah dan anyaman bambu. Perempuan yang direnggut kehormatannya oleh laki-laki. Laki-laki yang melihat adik perempuannya meninggal. Anak muda yang bermimpi sekolah. Anak-anak yang kehilangan matanya menjadi buta. Semua itu terjadi dan tentu saja di luar dirimu, dan terjadi di orang lain.

Percayalah, bila masalah hidupmu masih seputar patah hati, dicuekin laki-laki, dibiarkan perempuan. Lantas kamu merasa menjadi manusia paling merana di dunia. Pecahkanlah seluruh kaca cermin di rumahmu karena cermin itu tidak menjadi berguna. 

Diluar sana, kehidupan manusia begitu kompleks. Dan sekali lagi, bila kamu merasa orang-orang yang kamu temui itu baik-baik saja. Mereka telah belajar bagaimana menyembunyikan kerusuhan hatinya, masalah hdiupnya, dan apapun itu. Mereka berusaha membahagiakan dirinya sendiri.

Lalu, diwaktu-waktu tertentu mereka menjadi tidak berdaya. Dan kamu tidak akan pernah tahu itu kapan, karena kamu mungkin tidak pernah bisa menyaksikannya. Sebab, mereka akan selalu menyembunyikan.
Bandung, 30 Maret 2014  (c)kurniawangunadi"

Tulisan mas Gun yang iya banget lah ini, meskipun saya ga pernah merasa sebagai orang paling sedih, muram, merana, durja, se jagad raya. Bahkan sebaliknya, saya merasa sungguh-sungguh beruntung, punya fisik yang sempurna, akal yang sehat, mental yang aware, keluarga superb, rumah yang nyaman, teman-teman yang baik, dan semuaaaaa yang telah Allah pinjamkan pada saya saat ini. Masalah yang ada sekarang tu ga ada apa-apanya ketimbang nikmat yang Dia beri. Pernah denger, kalo kita dikasih masalah itu lagi, itu lagi.. mungkin tandanya karena kita belum mampu melewatinya, kita belum lulus. Sehingga Allah masih ngasih lagi ujian yang sama, sebelum ngasih ujian baru yang levelnya lebih tinggi. 

Kemarin pula sempat melihat dua super inspiring video, satu saat pagi di sini , satunya lagi saat kebangun tengah malam di sini . Give, and you'll be happier. Check them out, you'll cry, I guarantee!

Asli ga pantes banget buat mengeluh. Ah, mari menampar wajah sendiri. 

Be tough, you're stronger.

(source: http://kurniawangunadi.tumblr.com/post/81182925864/tulisan-kehidupan-di-luar-dirimu)

0 komentar:

Posting Komentar