Title: Hafalan Shalat Delisa
Author: Tere Liye
Year: 2008 (cetakan ke 8)
awal-awal saya membaca buku ini saya pikir ini cerita yang diangkat dari kisah nyata semasa bencana tsunami Aceh pada Desember 2004 silam, tetapi setelah habis beberapa lembar saya mulai menyadari betapa "sempurna" sosok Delisa dalam cerita ini. Cantik, pintar, mudah bergaul, sabar, kritis terhadap lingkungannya, dan seterusnya.. bahkan ia tak mengeluh setelah kehilangan 3 kakak dan bundanya, serta saat kakinya ikut diamputasi karena tsunami tersebut. Padahal usianya kan baru 6 tahun..
kebanyakan cerita ini tentang Delisa yang kesulitan menghafalkan kembali bacaan shalatnya pasca tsunami..padahal dia telah hampir menyelesaikan praktik shalatnya di depan Ibu Guru Nur saat tsunami tersebut terjadi. Usut punya usut, Delisa tetap tidak menemukan jawabanya...dan di akhir novel ini muncul jawaban "Allah akan menutup pintu-pintu kebaikan dari hati yang tidak mempunyai rasa dan niat yang ikhlas".
yang membuat bang Tere Liye tetap menjadi penulis yang "kejam" (karena selalu membuat saya menangis) adalah kecemburuan-kecemburuannya pada sosok Delisa yang begitu disayangi Allah..terangkum dalam footnote pada beberapa adegan yang menggugah dengan bahasa yg sederhana, tapi jusru membangunkan kesadaran. Betapa seharusnya kita malu karena telah banyak melakukan maksiat. Tapi apa? kenyataannya kita hanya malu jika kita ga pake sendal saat jalan-jalan ke mall.
'karena kesederhanaan dekat dengan ketulusan'.
kebanyakan cerita ini tentang Delisa yang kesulitan menghafalkan kembali bacaan shalatnya pasca tsunami..padahal dia telah hampir menyelesaikan praktik shalatnya di depan Ibu Guru Nur saat tsunami tersebut terjadi. Usut punya usut, Delisa tetap tidak menemukan jawabanya...dan di akhir novel ini muncul jawaban "Allah akan menutup pintu-pintu kebaikan dari hati yang tidak mempunyai rasa dan niat yang ikhlas".
yang membuat bang Tere Liye tetap menjadi penulis yang "kejam" (
'karena kesederhanaan dekat dengan ketulusan'.
0 komentar:
Posting Komentar