Senin, 09 Juni 2014

untitled

Leave a Comment
"Seorang yang berpendidikan harus sudah adil sejak dalam pemikiran." 
- Pramoedya Ananta Toer
(baca basmallah dulu)
Bismillahirrahmanirrahiiim... 

(baca istighfar dulu)
astaghfirullah hal adziim..

Aslinya agak serem mau nulis tema ini. Tapi gimana lagi, saya pikir emang harus buat reminder, minimal buat diri sendiri jikalau nanti, besok-besok saya mulai meracau kebanyakan bicara. 

Musim apa sekarang? 
Musim kemarau? Enggak.. di Malang malah mulai dingin banget dan masih sering hujan.
Musim hujan? Hujan Bulan Juni pak SDD iya, tapi anomali cuaca. ah, apalah ini.. bukan juga.
Yang bener, sekarang itu musim komentator politikus karbitan.

Liat deh, dimana-mana orang sibuk ngomongin politik, sibuk ngejudge calon pemimpin (sebenarnya saya ga ikhlas pakai istilah "pemimpin" ini) bilang yang ini yang oke, yang itu yang mumpuni, yang sana yang begini begini, yang sananya lagi yang begitu-begitu. Kecap emang nomor satu, semuanya dimanis-manisin. Ga masalah buat saya, sungguh. Tapi jujur, saya gerah sekali kalo ujungnya-ujungnya akhirnya berdebat antar pendukung, saling menjelek-jelekkan, menghina, bahkan menyebarkan aib. 
Kita ini siapa sih? Hakim? 

Saya (termasuk yang) percaya, Allah sudah menuliskan siapa presiden Indonesia yang terpilih tahun 2014 ini di lauhul mahfudz jauuuuuuuh sebelum hari ini. Kenapa? Karena saya percaya pemimpin itu Allah yang memilihkan. Tapi kita ga tau siapa yang dipilih Allah itu, makanya ada pilpres, makanya kita kampanye, makanya kita nyoblos 9 Juli nanti. Iya kan? 

Dari dulu saya ga suka kalo ada orang yang ngejelek-jelekin pemimpinnya. Setau saya, Allah itu akan memilihkan seorang pemimpin sesuai keadaan rakyat yang dipimpinnya. Gimana Allah akan memberikan kita pemimpin yang baik jika kita yang dipimpin masih kaya' gini? Jujur aja lah.. kapan terakhir kali saya dan anda mengirimkan doa buat para pemimpin disana agar mereka diberikan kekuatan, kebijaksanaan, dan kelapangan dalam menghadapi semua masalah umat? Kalo seinget saya sih pas upacara bendera di sekolah dulu.. setelah itu saya ga inget lagi. Yah, semoga aja anda termasuk orang-orang yang rajin mendoakan para pemimpin negeri ini.

Lagian ya, mengenai aib-aib yang gencar digunakan sebagai senjata, sudahkan kita cek and recheck? Misalkan ya, perihal kasus HAM'98 itu.. kita tau persis ga kejadiannya? Kita tau ga siapa aja tokoh yang berperan waktu itu? Waktu itu saya udah lahir sih, tapi saya ga tau dan saya terlalu malas mencari tau. Semoga anda termasuk pihak yang mengetahui secara detil kejadian itu.

Intinya adalah, suka atau ga suka, terima atau ga terima, salah dua dari empat orang itu akan menjadi pemimpin negeri ini. Berhentilah menjelek-jelekkan calon pemimpin anda, karena mau tidak mau anda akan masuk menjadi golongannya.

Inget lho, 5 taun lagi mungkin kita bakal lupa kalo hari-hari ini kita pernah debat soal pilihan capres yang berbeda. 10 tahun lagi mungkin kita bakal lupa siapa dukung siapa. Tapi, malaikat Atid ga pernah lupa dengan catatannya bahwa kita sudah pernah debat kusir, gontok-gontokan, ghibah, dan fitnah, yang ini dosanya abadi lho...
Hayo bersihin hati.. udah mau piala dunia Ramadhan lhoo.. jangan sampai memasuki bulan suci dengan hati yang kotor yaaa. 

n.b.:
ini adalah tulisan yang tergesa-tesa. cmiiw



0 komentar:

Posting Komentar