Malang, 28 Oktober 2012
Bismillahirrahmanirrahim...,
pagi ini saya mendapat
jadwal super pagi membina adik-adik di YASA, sekitar jam 6 saya sudah berangkat
dari kostan. sesampainya di masjid Al-Ghifary dekat YASA, ternyata
ada pengajian IKADI (Ikatan Dai Indonesia) dan pembinaan pun dialihkan seluruhnya
ke masjid karena sekretariat YASA masih perlu beberesan setelah pembagian hewan
qurban kemarin. akhirnya pagi tadi saya ga jadi menyampaikan materi, hanya
menemani adik-adik sambil nyimak "Meneladani Sifat Nabi Ismail AS"
yang disampaikan ustadz Syakirin. Setelah itu jam 8.00 langsung caw ke
sekretariat MyLife di Kedawung. sebenarnya up grading Mentor masih akan dimulai
jam 9.00, tapi yah, tak apalah... sambil nunggu bisa ngecharge laptop buat
nyicil tugas GIS. eh, ternyata di sekre rame banget banyak adik-adik belajar
tahsin, bikin adem dengernya.. :D
"Bagaimana
Menyentuh Hati?" itulah tema yang dibawakan oleh ustad Iffir dalam materi
sesi pertama up Grading Mentor. Berbicara bagaimana memahami karakter pribadi
mentee, cara menanganinya, untuk memudahkan langkah para mentor untuk
berinteraksi dengan mentee-nya. penting banget nih.. yang kita hadapi ini
manusia, punya perasaan dan mood, bukan komputer dingin dan cuek, karena
walaupun kita udah nyerocos panjang x lebar x tinggi nyampein materi kalo
mentee masih memasang defense dan merasa asing dengan kita, tentu ga akan dia
dengerin kan?
pertama dijelaskan
tentang pembentukan karakter yang terjadi di masa keemasan (0-3 tahun) dan
dipengaruhi mayoritas oleh orang tua. Sebenarnya
pembentukan karakter anak itu ditentukan bahkan saat kita memilih
calon pendamping (serius,
ini sudah saya dengar 3x hari ini). sayangnya, orang tua kadang tidak sadar
ini, tidak sadar kalau dijadikan teladan oleh si anak.
lalu dijelaskan
bagaimana mengenali karakter, sifat, kepribadian, perilaku, watak, dan akhlak
masing-masing mentee. misalnya bagaimana mengenali bahwa si adik A ini koleris
atau sanguinis atau plegmatis atau melankolis? atau perpaduan
diantaranya? bagaimana mengenali introvert atau ekstrovert si adik B, dan
lain-lain.
beberapa contoh cara
mengembangkan karakter adalah terus belajar, berorganisasi, dan mengasah otak
kanan.
kenapa belajar? karena
belajar akan memunculkan pemahaman baru dan menghasilkan motivasi untuk terus
memperbaiki keadaan dan introspeksi diri.
kenapa berorganisasi?
karena dalam organisasi kita akan bertemu banyak orang dan ini akan membuat
kita otomatis belajar untuk menghadapi dan berinteraksi dengan orang yang
memiliki karakter berbeda-beda.
kenapa mengasah otak
kanan? karena katanya sebuah penelitian seperti itu, hehee :D
lalu setelah ishoma
materi sesi kedua diisi oleh ustadz Suhari masih dengan
tema "Bagaimana Menyentuh Hati?" dan kemudian ditutup dengan
penyampaian LPJ panitia MyCafe dan makan bersama.
aiiiih, hampir 9 jam
dapat materi, subhanallah... beruntung sekali saya :)
semoga setelah ini saya
bisa merebut hati adik-adik binaan saya... aamiiiiin.
assalamu'alaikum wr wb
BalasHapusucii
sempat baca tulisan di atas,,
z tertarik tentang perpaduan karakter di antara koleris, sanguins, plegmatis ato melankolis
jujur z baru tau bahwa ada perpaduan karakter seperti pernyataan di atas
karna selama ini z pandangan hanya di isi dengan tiap.tiap jenis karakter
yang z mo tanya
bagaimana menghadapi seseorang yang kita hanya tau mungkin dia sanguins tapi ternyata dia punya perpaduan dengan karakter lain umpama melankolis namun kita tidak mengetahui hal itu ??? dan bagaimana cara kita mengetahui kolaborasi karakter seseorang ???
heheheh
maap banyak tanya
makasih banyak sebelum dan sesudahnya ucii
wassalam
waalaikum salam wr.wb.
BalasHapuswaaa... baru bisa balas nih, maapkeun yaah.. :)
dari apa yang saya perhatikan di pribadi teman-teman saya, malah setiap orang itu punya perpaduan karakter lho... misalnya melankolis sama koleris, atau melankolis sama sanguinis, tapi tergantung sifat mana yang lebih dominan, jadinya sifat itulah yang biasanya disebut sebagai karakternya.
mempelajari karakter orang itu asik lho, bisa bikin kamu paham kenapa dia begini dan begitu...
coba lebih gali aja ekspresi dia, kasih beberapa kasus yang amat-amat berbeda...dan liat gimana responnya.
:D