Ehm…coba liat,
sudah berapa lama saya nggak nulis? 3 tahun? Er, yeah..ga selama itu juga.
2 minggu? Lebih siih.. :P
2 minggu? Lebih siih.. :P
Masih inget postingan
saya tentang “Juni”? seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, bulan Juni
adalah bulan yang istimewa karena di bulan itu selalu ada hal-hal ajaib yang
terjadi. Something special J kalo kata saya mah..tapi entah mengapa Juni 2012 ini saya merasa
semuanya biasa-biasa saja. Atau mungkin saya yang lupa ya?? Mungkin saja. Karena
Juni tidak ada yang seru buat diceritain, kita lanjut ke Juli saja.
Er, yah…kali ini
saya mau cerita tentang liburan semester ke-VI (aaaa….ternyata saya sudah
tuaaakk!! *jedug-jedugin kepala boneka ke tembok). Liburan ini saya kembali
tidak pulang ke tempat asal saya yang begitu aman, nyaman, dan banyak pantainya,
Biak. Kenapa pasal? Saya menjadi salah satu panitia ILC (Indonesia Linux
Conference) yang tahun ini diadakan di Malang..ah, selengkapnya tentang event
ini saya tuliskan nanti dalam tulisan berbeda saja ya. Ok, jadi akibat saya
menjadi panitia itu, banyak hal yang harus saya siapkan, dan dari begitu
panjang dan berat pertimbangan yang telah saya pikirkan, tentu saja saya ga
bisa menjalankan tugas-tugas saya nantinya kalo saya berada di rumah. Awalnya ibu
agak berat sih waktu saya bilang ga bisa pulang liburan ini, maklum sudah 2
tahun saya ga pulang dan ga ketemu beliau. Tapi setelah saya akhirnya dengan
sepenuh hati dan ikhlas diri membujuk ibu saya untuk yang gantian datang ke
Malang, beliau akhirnya setuju J. Bapak saya ga ikut, karena Desember 2011 lalu beliau sudah ke Malang.
Jadwal kedatangan ibu saya tiba di Bandara
Internasional Juanda Surabaya saat itu Jumat, 06 Juli 2012 pukul 17.25, karena
itu siangnya saya mencari travel untuk menjemput ibu di Surabaya. Travel yang
berangkat hari itu cuma ada yang jam 12 siang. I take it. Malesnya adalah masih jam 11.25 dan saya sudah dijemput
travel itu (belum makan, belum shalat Dzuhur padahal L).
Kemudian (ini
ga tau mau bilang sial atau beruntung) karena jalanan Malang-Surabaya yang lancar jaya, saya tiba di
Juanda jam 13.45 siang. Great! Saya harus nunggu 3 jam lebih 40 menit sendirian
dalam keadaan laper dan ngantuk.
Akhirnya setelah asal
jalan-jalan keliling bandara, beli my
favorite magazine National Geographic, dikuliahi mas-mas dari WWF tentang
pembantaian orang utan di Kalimantan dan kebanyakan bengong ga jelas, tulisan
di panel LED bandara mengabarkan bahwa pesawat yang ditumpangi ibu saya sudah landing.
“Sebentar ya, ibu
nunggu koper dulu.” Pesan singkat yang ibu kirim.
Aaakhirnyaaaaa…. Setelah
2 tahun lebih tak bertemu, 2 tahun lebih menanggung rindu, dan 3 jam lebih
nungguin di bandara, saya ketemu ibu. Salam, peluk, dan cium. Lalu skip, skip,
skip, kami sampai di kostan saya. Lalu shalat dan tidur tanpa makan seharian.
Lalu hari –hari setelahnya saya kembali menjadi anak ibu… J maksudnya, kemana-mana bareng ibu. Ke Islamic
Book Fair, ke alun-alun Batu, ke Solo, ke manaaaa aja, kecuali ke rapat ILC,
hehee..
Seneeeeng banget kalo ada ibu ya....pantesan temen-temen saya suka banget
pulang mulu ke rumahnya.
0 komentar:
Posting Komentar