Saya adalah orang Sragen, Jawa Tengah yang hampir seumur hidup tinggal di sebuah pulau kecil di Papua bernama BIAK. Namanya pulau kecil...ada genangan air biru yang sangat luas dan gundukan berton-ton pasir putih dimana-mana. Sejak kecil, saya sudah sering ke pantai bersama keluarga dan teman-teman saya, minimal 1 minggu sekali lah. Entah mengapa, saya begitu bodoh sehingga tidak dari saat kecil itu saya belajar berenang. Saat di pantai saya hanya berendam di mata air, bermain pasir, mencari kerang, atau lari-lari dikejar ombak.
Akhirnya saat saya kelas 2 SMA, saya dan teman-teman lain ikut club ski air. Nah, itu masalahnya!! Syarat utamanya, paling tidak harus bisa berenang (tentu saja, ini ski air). Mulai lah saya belajar berenang dari situ dengan minta diajari oleh temen-temen Paskibra saya. Benar kata pepatah, belajar di masa muda bagai mengukir di atas batu, belajar di masa tua bagai mengukir di atas air. Susaaah banget. Tapi saya tidak menyerah, tiap weekend pagi atau sore jika tidak hujan pasti kami ada di Water Basis Pangkalan TNI AL. Alhasil saya bisa mengapung, kemudian sedikit banyak berenang (10 m cukuplah). Tapi orangtua saya tidak setuju kalau saya ikut club ski air ini, jadi saya keluar.
Dan saat saya mulai berkerudung, agak malu memang saat berenang bersama teman-teman yang lain, karena itu intensitas berenang saya mulai menurun. Dan akhirnya saat kelas 3 saya jadi jarang mengunjungi laut.
Sekarang saya kuliah di Malang, selama 2 tahun lebih ini belum sekalipun saya melihat pantai dan laut di Malang. Saya jadi menyesal sendiri,mengapa saat saya di Biak tidak saya puas-puaskan diri di pantai. Jika saya sedang berada di kamar kostan atau di kampus, saya sering merindukan pantai dan laut. Saya baru sadar bahwa saya sangat menyukai laut.Laut yang biru, bersih, tenang, luas dan tak bertepi...
Bagi saya laut menggambarkan kebebasan, luas dan sejauh mata memandang hanya tampak biru...biru laut dan biru langit menyatu di cakrawala. Kebebasan yang sangat nikmat jika bisa berdiri di pinggir laut, memandang birunya, menggenggam pasirnya, merasakan dan mencium wangi belaian anginnya.
Apalagi jika dapat bonus bisa melihat sunrise atau sunset..Subhanallah.
Saya kangen air laut, pasir, kerang, pohon kelapa, pohon ketapang, kerikil, tangga berkarat, bahkan saya rindu pada duri babi di bawah dermaga bobrok itu.
N.B. : terima kasih kepada teman-teman yang telah bersedia mengajari saya berenang.
kalau ada kesempatan, renang rame-rame lagi yuk??
0 komentar:
Posting Komentar