Selasa, 30 Oktober 2012

Mitsaqan Ghalidzan jilid II

1 comment

Bismillah, 

pernah suatu waktu lalu saya menulis tentang Mitsaqan Ghalidzan (perjanjian yang berat), yang dalam Al-Quran frase ini ditujukan untuk perjanjian para Nabi dan juga pernikahan. tapi hari ini saya baru benar-benar paham tentang apa itu 'perjanjian yang berat' dalam pernikahan akibat obrolan tingkat tinggi dengan Niya saat kuliah Pemrograman Multimedia tadi (ini contoh ga bener, jangan ditiru) dan setelah baca sebuah postingan di tumblr yang berjudul "Seberat ini.."

berikut ini tulisannya:
"Arti dari Ijab Qobul : ”aku terima nikahnya si dia binti ayah si dia dengan emas Kawinnya..” Singkat, padat dan jelas.
Tapi tahukan makna “perjanjian/ikrar” tersebut ?
”maka aku tanggung dosa2nya si dia dari ayah dan ibunya, dosa apa saja yg telah dia lakukan, dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat. Semua yg berhubungan dgn si dia, aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yg menanggung, serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku”.
Jika aku GAGAL?”maka aku adalah suami yang fasik, ingkar dan aku rela masuk neraka, aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku”. (HR. Muslim)
Duhai para istri„ Begitu beratnya pengorbanan suamimu terhadapmu, karena saat Ijab terucap, Arsy_Nya berguncang karena beratnya perjanjian yg di buat olehnya di depan Allah, dgn di saksikan para malaikat dan manusia, maka andai saja kau menghisap darah dan nanah dari hidung suamimu, maka itupun belum cukup untuk menebus semua pengorbanan suami terhadapmu….♥♥♥ ♥♥♥
Semoga jadi pengalaman yg sudah nikah maupun yg belom"

Subhanallah... pantaslah jika ijab qobul itu disebut sebagai perjanjian yang berat.. 

menikah, bukan berarti hanya menikah dengan dia yang kau nikahi, tetapi juga berarti menikahi kekurangannya, menikahi keluarganya, menikahi dosa-dosanya, menikahi semua tentangnya, dan menikahi pernikahan itu sendiri.
(katanya yang udah nikah lho...bukan kata saya)

:D

Read More...

Minggu, 28 Oktober 2012

Bagaimana Menyentuh Hati?

2 comments

Malang, 28 Oktober 2012

Bismillahirrahmanirrahim...,
pagi ini saya mendapat jadwal super pagi membina adik-adik di YASA, sekitar jam 6 saya sudah berangkat dari kostan. sesampainya di masjid Al-Ghifary dekat YASA, ternyata ada pengajian IKADI (Ikatan Dai Indonesia) dan pembinaan pun dialihkan seluruhnya ke masjid karena sekretariat YASA masih perlu beberesan setelah pembagian hewan qurban kemarin. akhirnya pagi tadi saya ga jadi menyampaikan materi, hanya menemani adik-adik sambil nyimak "Meneladani Sifat Nabi Ismail AS" yang disampaikan ustadz Syakirin. Setelah itu jam 8.00 langsung caw ke sekretariat MyLife di Kedawung. sebenarnya up grading Mentor masih akan dimulai jam 9.00, tapi yah, tak apalah... sambil nunggu bisa ngecharge laptop buat nyicil tugas GIS. eh, ternyata di sekre rame banget banyak adik-adik belajar tahsin, bikin adem dengernya.. :D

"Bagaimana Menyentuh Hati?" itulah tema yang dibawakan oleh ustad Iffir dalam materi sesi pertama up Grading Mentor. Berbicara bagaimana memahami karakter pribadi mentee, cara menanganinya, untuk memudahkan langkah para mentor untuk berinteraksi dengan mentee-nya. penting banget nih.. yang kita hadapi ini manusia, punya perasaan dan mood, bukan komputer dingin dan cuek, karena walaupun kita udah nyerocos panjang x lebar x tinggi nyampein materi kalo mentee masih memasang defense dan merasa asing dengan kita, tentu ga akan dia dengerin kan? 

pertama dijelaskan tentang pembentukan karakter yang terjadi di masa keemasan (0-3 tahun) dan dipengaruhi mayoritas oleh orang tua. Sebenarnya pembentukan karakter anak itu ditentukan bahkan saat kita memilih calon pendamping (serius, ini sudah saya dengar 3x hari ini). sayangnya, orang tua kadang tidak sadar ini, tidak sadar kalau dijadikan teladan oleh si anak. 

lalu dijelaskan bagaimana mengenali karakter, sifat, kepribadian, perilaku, watak, dan akhlak masing-masing mentee. misalnya bagaimana mengenali bahwa si adik A ini koleris atau sanguinis atau plegmatis atau melankolis? atau perpaduan diantaranya? bagaimana mengenali introvert atau ekstrovert si adik B, dan lain-lain.

beberapa contoh cara mengembangkan karakter adalah terus belajar, berorganisasi, dan mengasah otak kanan.
kenapa belajar? karena belajar akan memunculkan pemahaman baru dan menghasilkan motivasi untuk terus memperbaiki keadaan dan introspeksi diri.
kenapa berorganisasi? karena dalam organisasi kita akan bertemu banyak orang dan ini akan membuat kita otomatis belajar untuk menghadapi dan berinteraksi dengan orang yang memiliki karakter berbeda-beda.
kenapa mengasah otak kanan? karena katanya sebuah penelitian seperti itu, hehee :D

lalu setelah ishoma materi sesi kedua diisi oleh ustadz Suhari masih dengan tema "Bagaimana Menyentuh Hati?" dan kemudian ditutup dengan penyampaian LPJ panitia MyCafe dan makan bersama.

aiiiih, hampir 9 jam dapat materi, subhanallah... beruntung sekali saya :)
semoga setelah ini saya bisa merebut hati adik-adik binaan saya... aamiiiiin.

Read More...

Sabtu, 13 Oktober 2012

Perempuan itu istimewa :D

Leave a Comment
Tanpa mengesampingkan peran laki-laki:
Perempuan memang diciptakan istimewa oleh ALLAH, sejarah bercerita bahwa saat akan menciptakan perempuan, ALLAH mengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyang rumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah, sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin..
~
ALLAH juga mengambil rasa takut dari kelinci dan rasa sombong dari merak, kelembutan dari dada burung dan kekerasan dari intan, rasa manis dari madu, panas dari api dan dingin dari salju, keaktifan bicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul, kepalsuan dari burung bangau dan kesetiaan dari induk singa..
~
Bisa disimpulkan, perempuan diciptakan dari semua keunikan ciptaan ALLAH..

(catatan mas Fauzan Arif di tumblr)

oh, and kemudian gue makin merasa bangga banget jadi perempuan.
:D
Read More...

Sabtu, 06 Oktober 2012

Bromo: Ketika Ekspektasi Berbeda dengan Kenyataan

1 comment
Malang, 4 Oktober 2012

Bismillahirrahmanirrahim...
Saya tengah memasak Jumat pagi itu, ketika disms ukhti Dewi yang ngajak ke Bromo bareng ikhwah kampus dan berangkat Sabtu malam. okeeeeh, with no doubt, i said: "ikut!"
Semangat lah, ini bakal pertama saya ke Bromo. katanya ke Bromo itu enak... ga perlu hiking, sinyal bertebaran dimana-mana, bla bla bla.... jadi, santai sajalah saya... sabtu sore masih ikut kopdar KOLAM, trus pulangnya baru beli logistik... sungguh, ini benar-benar nyantai sekali.. jam 19.30 sabtu malam itu pun masih ngobrol ngalor-ngidul sama ibu di telepon...belum packing (hahaa..padahal pas mau ke Semeru itu aja H-5 udah  siap barang2 dan logistik dalam carrier dan 2 bulan sebelumnya udah push up minimal 10x tiap pagi dan banyak2in jalan kaki)...pokoknya ga ada persiapan khusus lah.

ok, skip...skip..skip.
ternyata berangkat ke Bromo itu pakai 3 mobil dan ada 27 orang, 11 ikhwan dan 16 akhwat..
jam 10 itu udah di mobil dan langsung capcus menuju Bromo lewat Pasuruan-Probolinggo. Sebenarnya sih setau saya ada jalur lain, lewat Tumpang... seperti pas mau ke Ranu Pane, tapi emang jalurnya membahayakan, jalannya cuma cukup buat 1 truk, kanan-kirinya jurang dan karena saya emang baru pertama kali ini ke Bromo, jadinya tsiqoh aja lah sama akh drivernya.

Sekitar jam 1 dini hari kami sampai di Wonokitri. ini adalah pos pertama untuk masuk ke kawasan Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru sekaligus parking lot. Mobil biasa cuma sampai disini,  selanjutnya ada 3 pilihan, sewa hardtop, naik motor, dan --yang kami lakukan-- jalan kaki. kemudian kami nunggu portal dibuka... ada yang berhitung, ada yang foto-foto, ada yang ke WC... kalo saya mah teuteup: jadi tukang foto swasta gratisan. *sigh*
rame banget saat itu... sekitar 130an orang memadati Wonokitri, sama-sama nunggu portal dibuka. tapi mereka pada bawa motor semuanya.

jam 2 tepat portal di buka, sesuai rencana formasi awal, sebagian ikhwan jalan duluan, lalu akhwat, lalu sebagian ikhwan lagi di belakang... tapi baru 20m formasi tadi udah kocar kacir, pasalnya ada serombongan orang yang memblesak masuk barisan...akhirnya akhwat2 pada nunggu sampai orang-orang itu jalan duluan.
nah, seperti yang sudah saya tuliskan di awal tadi, ini adalah lawatan saya ke Bromo yang pertama kalinya... jadinya ya benar-benar khusnudzan aja pas disuruh jalan ke point Pananjakan buat liat sunrise. dekat pikir saya... paling 2 km lah... ternyataaa benar dah, tapi nambah angka 1 di depannya: 12 km... itu udah malem-malem, gelap maksimal (iyalah... siapa mau pasang lampu jalanan di hutan gitu..), dan nanjak pula. Subhanallah... formasi udah ga karuan bentuknya, ada yang kuat udah jauuuh banget di depan, ada juga cepet capek yang jauuuh di belakang. ada masanya saya jalan sendirian, kanan-kiri hutan, dan benar-benar ga keliatan apa-apa. alhamdulillah, ga ketemu dan ga ngeliat apa-apa.

1 jam berjalan ternyata udah banyak akhwat yang nitipin tasnya ke ikhwan-ikhwan. tergoda juga sih buat nitipin tas, apalagi tas saya lumayan gede dan banyak isinya. tapi ga boleh ah, saya kan mau jadi backpacker, masa' iya backpacker nitipin carriernya? ga ada dalam sejarah tuh!
akhirnya itu tas tetep dibawa sendiri, cuma saya pindahin posisinya ke depan biar bebannya ga nyusahin karena jalan terus nanjak.
Selama di perjalanan ketemu sama orang-orang di Wonokitri tadi yang naik motor.. mereka pasti bertanya-tanya kenapa perempuan-perempuan 'roker' ini pada jalan kaki malam-malam begini, dikiranya sedang diklat mungkin ya.

bulan gede yang menemani di perjalanan

yak, ayo 1 km lagi, Nursiiiiih... !!


finally, jam 4.20 kami sampai di point Pananjakan. (aaaak... sujud syukur).. langsung pada shalat Subuh. wudhunya? tayammum laaah... Islam ga pernah menyulitkan kok :) dan kemudian menikmati udara dingin dan sinar kemerahan matahari yang lembut dan malu-malu muncul di ufuk timur. guys, you know what? capek seabreg akibat jalan tadi langsung minggat entah kemana... yang ada itu cuma takjub, syukur, dan ..... #speechlees. itu indaaaah banget! Subhanallah, Maha Suci Allah yang telah menciptakan lingkaran besar nan indah dan baik hati itu.


Langsung jadi keinget salah satu cerpen dalam TasteBuds-nya kak Yunus Kuntawi Aji, "Bertanya"... langsung pengen video call-an sama sesiapa sajalah, demi nunjukin itu sunrise. pertama mau nelpon ibu, tapi kemudian ga jadi karena di rumah saya sana belum ada sinyal 3G.. :(, akhirnya nelpon si Firda saja... hahha..



setelah sarapan dan take some cool pictures, akh Sahli ngusulin buat langsung turun ke kawah. okeh, siap! pas beliau nunjukin jalan yang bakal kita lewatin, langsung berasa mau nyeplos "ciyus? miapah?" tapi enggak ding, itu bukan gaya guweh.. pokoknya, jalannya itu jauh banget... muterin gunung gitu, trus turunan ke padang pasir itu curam banget. awalnya ga yakin dan ga tega sama diri sendiri. tapi yaaa... udah capek-capek sampai sini, masa' nyerah di tengah jalan? akhirnya saya bilang dalam hati, "tak apa... belum tentu bakal berulang kok, udah yakin aja: destroy your day!"


akhirnya beneran melanjutkan perjalanan tadi... turun lagi, dan ternyata jalan menurun kali ini juga ga nyantai... soalnya jalannya curam banget dan licin, jadi malah banyak tenaga yang terpakai buat nahan tubuh supaya ga terguling ke depan.

ok, kita lewati saja. intinya setelah perjalanan super melelahkan (bahkan salah satu akhwat sempat mengusulkan buat nerobos aja jurang biar langsung nyampe di bawah, iya sih... langsung nyampe bawah, tapi ga tau ntar bentuknya kaya' apa) akhirnya kami sampai di savana, eh, lebih tepat disebut padang pasir lah ya.. dan, ternyata yang turun ke bawah itu ga semuanya, cuma 14 orang aja yang berhasil sampai bawah. yang lainnya malah ketiduran di tempat istirahat kedua tadi termasuk ketiga akh Driver, maklum lah ya.. yang habis nyetir semalaman dan akhirnya balik ke Wonokitri, 


jam 6.30 setelah beristirahat dan tidur-tiduran selama sekitar 1/2 jam di muka padang pasir, kami pun melanjutkan perjalanan untuk mengarungi samudra pasir yang terbentang luas di hadapan (eciyeeh..) woooh, ini pasirnya udah hangat, kena matahari pagi.. dan selama perjalanan itu ada-ada aja celetukan dari temen-temen perjalanan:
X: "kaya' di Padang Mahsyar ya..."
Y: "mungkin sama kaya' pas Rasulullah hijrah ke Madinah ya.."
Z: "pasirnya bisa buat goreng kerupuk ya?
zzzz... abaikan, ini garing.

kemudian sama ukh Rina saya diminta menghubungi orang-orang yang ga ikut turun tadi buat ngejemput kita nantinya, tapi saya telpon dan sms ga masuk-masuk, (padahal saya twitteran lho lancar banget...) alamat nih, udah pada capek banget, ga yakin deh kalo disuruh naik lagi ke tebing yang curam itu.
istirahat, makan coklat biar energinya pulih, dan jalan lagi.. orang-orang ini jalannya udah kaya' zombie, dan ternyata saya juga. 

.............................. tiba-tiba udah nyampe balik gunung tempat pura dan kawah aja, langsung pada ga bisa ngapa-ngapain...duduk di samping dinding pura dan ...tidur!! :D

saya lagi males cerita gimana baliknya dan bisa kembali ke peradaban. lain kali saja ya..
agak mengenaskan tapi seru sekali kok :)

oiya, setelah saya melewati hari itu saya yakin banget saya punya semacam kekuatan tersembunyi,  kekuatan yang bakal keluar dengan sendirinya kalo sedang dihadapkan dengan tidak adanya pilihan lain, alias the power of ujug-ujug. bagaimana saya bisa jalan sejauh itu? ada Allah yang menguatkan saya. Allah lebih tau sampai mana batas kekuatan saya. Subhanallah...
Allahu akbar! :D

foto-foto lain:
   

menantang sunrise

beautiful, isn't it?

'bread'fast and sunrise

maksudnya sih mau menggenggam sunrise







ada beginian lho di tengah gunung...





luas




kawah candradimuka #eh

Read More...

Selasa, 02 Oktober 2012

#istiqomah

Leave a Comment
berawal dari geregetan liat saudari-saudari saya yang udah berjilbab trus dicopot, trus dipake lagi... yah, akhirnya bikin kultwit sangat singkat tentang #istiqomah... uneg-uneg aja sih.. :(

1. melihat saudari2 saya ini yg masih melihat jilbab sebagai mode, saya semakin ingin  menutup aurat...

2dasarnya sederhana... itu perintah dari Allah, sami'na wa atho'na... dengar dan taat, ga ada tawar menawar. 


3. menutup aurat versi bang Andrea Hirata, adalah kemenangan seorang perempuan atas dunia dan atas dirinya. 


4. nah, itu juga bentuk komitmen pada Allah. kalo sama Allah dan diri sendiri saja tidak komitmen, apa bisa komitmen pada yg lain?


5. kalau pada Allah yg menciptakan saja saya masih durhaka dlm menutup aurat, trus saya ini mau hidup dari siapa dan untuk siapa??


6. menutup aurat ga usah nyari alasan buat nunggu hidayah...hidayah itu dikejar, bukan ditunggu, sistaaa.. :) 


7. yakin deh, menutup aurat itu juga buat keselamatan kita sendiri kok, di dunia-akhirat malah 


8. kasian juga sama para lelaki akhir zaman sekarang kalo kemana-mana yg diliat aurat semua. dosa ke kita, dosa ke mereka juga.


9. kalo masih ada yg bilang menutup aurat itu panas dan gerah... uhuk, di neraka jauh lebih panas lhooo... >.< 


10. kalo ada yg bilang menutup aurat hanya untuk bangsa Arab, duuh.. itu ajaran Islam lho, dan Islam itu rahmatan lil alamiin... 


11. dan kalo ada yg bilang menutup aurat itu kondisional, ok.. bolehlah, yg kondisinya perempuan wajib, yg laki enggak. mudah kan?


12. ya itu deh, yg blm menutup aurat, hayooo segera ditutup.. yg udah, yuk, meski cuma keluar buat nyapu atw belanja ke tukang sayur.


akhirnya ini akan jadi note to my self sendiri... biar nanti jika iman saya sedang digadai-gadai, dan muncul keinginan untuk kembali berjahiliyah, semoga ini bisa mengingatkan.

Ya Allah yang Maha Membolak-balikkan hati... istiqomahkanlah hamba yang lemah imannya ini... 
Read More...